Gerakan Kurangi Kantong Plastik Cegah Sampah ke Laut, Gawat Kini 590 Ribu Ton Per Tahun

- Jumat, 17 Juli 2020 | 11:13 WIB
Warga melintas di samping limbah sampah plastik Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Jum'at (5/6/2020). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)
Warga melintas di samping limbah sampah plastik Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Jum'at (5/6/2020). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

Gaya hidup minim sampah menjadi trend baru beberapa tahun terakhir ini, mulai dari belanja menggunakan tas guna ulang, membawa tempat minum sendiri bahkan membawa alat makan yang bisa digunakan ulang.

"Pemerintah mengapresiasi langkah-langkah pemerintah daerah untuk mengurangi sampahnya terutama sampah plastik sekali pakai termasuk sampah kantong plastik. Inisiatif pemerintah daerah tersebut juga untuk mengakomodir kemauan masyarakat luas yang sudah mulai melakukan aksi pengurangan sampah dalam kehidupan sehari-hari," kata Ketua Tim Pelaksana RAN PSL, Rosa Vivien Ratnawati dalam acara webinar, Kamis (16/7/2020).

Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) hari ini menyelenggarakan seri webinar bertemakan “Mencegah Sampah Plastik: Upaya Kota-Kota di Indonesia untuk Mengurangi Sampah Plastik Sekali Pakai”.

Webinar ini menampilkan para pimpinan daerah yang telah berhasil mengurangi sampah plastik sekali pakai, antara lain Gubernur Bali, Gubernur DKI Jakarta, Walikota Banjarmasin, dan Walikota Bogor.

Webinar yang diikuti oleh sekitar 1600 orang ini, juga menampilkan Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik sebagai wakil dari gerakan masyarakat.

-
Acara webinar kampaye kurangi sampah plastik. (TKN PSL)

 

Acara ini dibuka oleh Ketua Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Rosa Vivien Ratnawati yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurut Rosa Vivien, Indonesia telah mempunyai target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025.

Sampah plastik yang ada di laut bersumber dari aktifitas manusia di laut disamping juga kebocoran dari sampah plastik yang bersumber dari daratan yang masuk ke sungai dan akhirnya ke laut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia disebutkan bahwa jumlah sampah laut di Indonesia, khususnya sampah plastik, mencapai 590 ribu ton per tahun.

Untuk mencapai target pengurangan sampah plastik tersebut, pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 telah menetapkan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN-PSL) yang didukung oleh 16 kementerian. Acara webinar ini merupakan bagian dari aktifitas aksi dan edukasi dalam pelaksanaan RAN PSL tersebut.

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, pada kesempatan ini memaparkan tentang upaya kota Banjarmasin untuk mengurangi sampah kantong plastik nya sejak 2016.

"Banjarmasin merupakan kota pertama di Indonesia yang mengatur pelarangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di ritel modern mulai 1 Juni 2016," kata Ibnu Sina.

Saat ini Pemerintah Kota Banjarmasin, sudah mulai meluaskan cakupan pelarangan kantong plastik tersebut ke pusat perbelanjaan, pasar tradisional, hotel dan restoran.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X