Viral Warga Tembok Jalan, 11 Kepala Keluarga Harus Mutar Setengah Kilometer Demi Keluar

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 18:54 WIB
Warga tembok jalan di Sragen.
Warga tembok jalan di Sragen.

Beberapa waktu lalu, publik baru saja digegerkan dengan dua aksi penutupan jalan dengan tembok di Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kini, peristiwa serupa kembali terulang di RT 18 Dukuh Ngledok, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Sederet foto penutupan jalan dengan tembok itu viral di media sosial.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, penutupan itu terjadi lantaran keluarga Mbah Sonem kesal tidak dihargai.

Padahal, lahan yang dilintasi jalan itu merupakan pekarangan rumahnya. 

Mbah Sonem akhirnya membangun tembok dan memblokir akses jalan.

Menurut warga setempat, Rebin, mereka harus memutar setengah kilometer demi bisa keluar rumah akibat jalan alternatif itu ditutup.

"Harus muter setengah kilometer," katanya kepada wartawan.

Kepala Desa Gading Purianto mengatakan, ada 11 Kepala Keluarga yang menggantungkan akses jalan itu. 

"Awalnya tanah itu memang pekarangan, lalu dibuat jalan tembus. Warga Ngeledok dulu tidak bilang, tiba-tiba langsung dibangun tiga meter. Lalu keluarga Mbah Sonem lapor ke desa, karena itu kebon sendiri," kata Purianto.

Peristiwa warga tembok jalan ini telah viral di media sosial.

"VIRALKAN..JALAN DI PAGAR TEMBOK. Setelah viral penutupan jln di pagar tembok di PONOROGO, muncul baru kasus serupa di SRAGEN.....Lagi, lagi & lagi.....Agar pejabat setempat turun tangan dan ada solusi atas penutupan jalan oleh seorang warga  desa GADING kec TANON kab SRAGEN Alasanya adalah, krn kesal merasa tak dihargai.......Akhirnya satu RT terisolasi krn akses jln satu" nya di pagar tembok...Semoga cpt terselesaikan dan tdk ada yg dirugikan, alias saling legowo," tulis akun Facebook INFO jalanan, Selasa (4/8/2020).

 

Berdasarkan informasi yang diperoleh, tanah selebar 2,5 meter dan panjang tiga meter yang kini dijadikan jalan alternatif desa dulunya merupakan pekarangan seorang warga bernama Mbah Sonem. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X