Komitmennya untuk Sejarah Indonesia Diragukan, Nadiem Makarim Ungkit Nama Besar Kakek

- Minggu, 20 September 2020 | 17:57 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim (Instagram @kemdikbud.ri) dan kakeknya Hamid Algadri (wikipedia)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim (Instagram @kemdikbud.ri) dan kakeknya Hamid Algadri (wikipedia)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim mengaku terkejut ada yang meragukan komitmennya terhadap kelestarian sejarah Indonesia.

Tudingan itu diperoleh Nadiem buntut beredarnya isu bahwa mata pelajaran sejarah akan dihapus dari kurikulum pendidikan nasional.

Video klarifikasi Nadiem tentang isu tersebut diunggah oleh akun Instagram @kemdikbud.ri, Minggu (20/9/2020).

"Yang buat saya mengejutkan adalah komitmen saya terhadap sejarah kebangsaan kita dipertanyakan. Padahal misi saya adalah untuk memajukan pendidikan sejarah, agar kembali relevan dan menarik bagi anak-anak kita," kata Nadiem.

Nadiem pun menceritakan rekam jejak keluarga besarnya dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia.

Seperti diketahui, Nadiem merupakan cucu dari Hamid Algadri, seorang tokoh perjuangan pada masa perebutan kemerdekaan Republik Indonesia. Hamid merupakan ayah dari Atika Algadri, ibu kandung Nadiem.

Sedangkan ayahnya, Nono Anwar Makarim, adalah mantan seorang jurnalis dan juga pengacara serta praktisi hukum kondang pada eranya.

Nono juga menjabat sebagai salah satu anggota komite etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Kakek saya adalah salah satu tokoh perjuangan dalam kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Ayah dan ibu saya aktivis nasional untuk membela hak asasi rakyat Indonesia dan berjuang melawan korupsi," kata Nadiem.

Nadiem mengatakan, sejarah adalah suatu kebutuhan bagi tiap generasi yang ingin menyongsong masa depan.

"Anak-anak saya tidak akan tahu bagaimana melangkah ke masa depan tanpa mengetahui dari mana mereka datang. Misi saya sebagai menteri malah kebalikan dari isu yang timbul. Saya ingin menjadikan sejarah menjadi suatu hal yang relevan untuk generasi muda dengan penggunaan media yang menarik dan relevan untuk generasi baru kita agar bisa menginspirasi mereka," katanya.

"Identitas generasi baru yang nasionalis hanya bisa terbentuk dari suatu kolektif memori yang membanggakan dan menginspirasi," sambungnya.

Lebih lanjut, Nadiem meminta publik agar tidak terpengaruh isu yang beredar.

"Sekali lagi saya imbau masyarakat jangan biarkan informasi yang tidak benar menjadi liar. Semoga klarifikasi ini bisa menenangkan masyarakat. Sejarah adalah tulang punggung dari identitas nasional kita. Tidak mungkin kami hilangkan," katanya. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X