Sungguh tragis akhir riwayat hidup Putra (30 tahun). Warga Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan ini dihabisi nyawanya oleh warga satu kampung.
Mayat Putra ditemukan dalam keadaan berlumuran darah di kebun tebu warga di Desa Seri Kembang, desa yang juga berada di Kecamatan Payaraman, pada Jumat (9/4/2021), sekitar pukul 18.00 WIB.
Yang menyedihkan, warga Desa Seri Kembang menolak menguburkan jenazah Putra di tanah kampung mereka, lantaran semasa hidup, Putra kerap meresahkan.
Meresahkan yang dimaksud di sini adalah, suami dari AW itu kerap menggarap perempuan lain. Ia pernah selingkuh dengan istri orang sehingga menyebabkan rumah tangga orang tersebut menjadi hancur hingga berujung perceraian.
Tak cuma itu, Putra yang sudah memiliki seorang anak berusia 3 tahun, juga menjalin hubungan asmara dengan adik iparnya, PU. Hubungannya dengan PU akhirnya terbongkar setelah ia dan PU dipergoki oleh istrinya, AW.
Tak ayal, kelakuan buruk Putra semasa hidup membuat ia menjadi musuh orang satu kampung. Warga bahkan menjulukinya sebagai penjahat kelamin karena suka main perempuan.
Puncaknya, karena ia dicurigai hendak membawa kabur adik iparnya, warga pun menghabisinya secara brutal.
Usai ditemukan tewas, istrinya menolak menguburkan jenazahnya secara layak. Begitu pula warga, yang tidak sudi menguburkannya.
Akhirnya, mayat Putra sampai sekarang masih berada di kamar mayat RS Bhayangkara M Hasan Palembang.
