Presiden Rusia, Vladimir Putin diterpa kabar tak sedap yang menyebut dirinya memiliki istana mewah di tepi Laut Hitam. Kabar mengejutkan ini muncul ke publik melalui video berjudul "Putin's Palace".
Video tersebut kemudian viral di media sosial negara setempat dan sudah ditonton lebih dari 86 juta kali.
Menurut kabar, istana di tepi Laut Hitam itu diduga dibiayai oleh miliarder yang punya hubungan dekat dengan Putin.
Terkait berita tersebut, Putin akhirnya buka suara. Dia mengatakan video istana itu hanyalah sebuah kompilasi dan montase, sekaligus menegaskan itu bukan miliknya.
"Tidak ada yang terdaftar di sana sebagai properti milik saya atau kerabat dekat saya, dan tidak pernah terjadi," kata Putin kepada mahasiswa dalam konferensi video.
Putin telah melihat sedikit cuplikan video itu, tapi dia tak menonton semuanya karena tak punya waktu untuk itu.
Video ini dirilis oleh Tim Mr Navalny usai dirinya dipenjara sekembalinya ke Moskow. Dalam investigasinya, disebut bahwa properti itu menelan biaya sebesar 1 miliar euro atau sekitar Rp19 triliun dan dibayar dengan uang suap terbesar dalam sejarah.
"[Mereka] membangun istana untuk bos mereka dengan uang ini," kata Navalny dalam video tersebut.
Dalam waktu yang lama, dia mengecam pemerintahan Putin di media sosial. Dia menuduh Putin telah melakukan patronase "feodal" dan menjalankan sistem yang penuh dengan "pencuri".
