Omzet Sebulan Klinik Aborsi Jakpus Capai Rp70 Juta, Begini Proses Pembagian Para Tersangka

- Selasa, 18 Agustus 2020 | 15:12 WIB
Konferensi pers penggerebekan klinik aborsi di Jakpus, hasil pengembangan kasus pembunuhan bos roti di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/8/2020). (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)
Konferensi pers penggerebekan klinik aborsi di Jakpus, hasil pengembangan kasus pembunuhan bos roti di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/8/2020). (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Sebuah klinik aborsi di Jalan Kenari, Senen, Jakarta Pusat digerebek Polda Metro Jaya. Polda Metro menyebut omzet per bulannya dari klinik ini mencapai Rp70 juta.

"Setidaknya dalam sebulan itu Rp70 juta bersih. Itu asumsi dari beberapa penerimaan satu tahun berjalan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Tubagus menyebut keuntungan itu dibagikan oleh para tersangka sesuai pekerjaannya. Jumlah terbanyak didapat oleh tenaga medis dan calo dari praktek aborsi tersebut.

"Pembagian 40% jasa medis dan 40% diberikan calo dan 20% untuk jasa pengelola," beber Tubagus.

Untuk tarif dari pelayanan aborsi ini beraneka ragam termasuk usia kandungannya. Semakin tua kandungan maka biaya aborsi semakin mahal.

Selain itu, Tubagus mengatakan pasien yang ingin dilakukan aborsi dicari oleh tersangka yang berperan sebagai calo. Bukan melalui media sosial, pencarian pasien yang ingin diaborsi dengan cara mulut ke mulut.

"Cara mencari pelanggan pertama, menggunakan calo, yang kedua adalah dari pengalaman masing-masing dan berlanjut, yang ketiga adalah hasil konsultasi dan meminta dilakukan itu dan dapat dilakukan dan terus-menerus sampai semua bisa tahu," kata Tubagus.

Seperti diketahui, belum lama ini Polda Metro Jaya menggerebek sebuah klinik yang berlokasi di Jalan Kenari, Senen, Jakarta Pusat. Dari kasus itu, polisi mengamankan 17 orang tersangka yang terdiri dari dokter, perawat, pelayan, calo hingga pelaku yang menggugurkan kandungannya.

Kasus ini terungkap setelah polisi menerima informasi dari otak pembunuhan WNA Taiwan sekaligus bos roti berinisial S. Dari hubungan gelap S dan sang bos roti itu, S pada akhirnya menggugurkan kandungannya di klinik tersebut.
 

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X