Realisasi Belanja Belum Optimal, Pemerintah Atur Ulang Strategi

- Jumat, 21 Agustus 2020 | 12:47 WIB
Ilustrasi mata uang. (Freepik)
Ilustrasi mata uang. (Freepik)

Pemerintah terpaksa meracik ulang strategi belanja negara lantaran hingga saat ini angka serapan anggaran belum juga optimal. Berbagai upaya pun dilakukan, mulai dari pembahasan strategi percepatan realisasi belanja strategis, hingga revisi terhadap beberapa program yang masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Jumat (21/8/2020). 

"Saya dan para Menteri di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian membahas hal-hal terkait strategi percepatan realisasi belanja program-program strategis, supaya ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh positif,” tutur Menko Airlangga. 

Ia mengatakan, penanganan dampak pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi salah satunya melalui percepatan realisasi belanja pemerintah dan program strategis jangka pendek untuk mendorong percepatan realisasi anggaran.

Menko Airlangga meyakini, percepatan belanja pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 dan pertumbuhan ekonomi tahun 2020. 

“Kami juga menyiapkan sistem monitoring dan evaluasi yang rutin dan secara regular dilaksanakan koordinasi untuk percepatan realisasi belanja ini,” tuturnya. 

Adapun usulan program yang sedang disiapkan antara lain, pinjaman PEN Daerah, tambahan Dana Insentif Daerah (DID) untuk Program PEN, program Padat Karya Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), pengembangan desa digital dan UMKM digital, penambahan kuota alokasi program Kartu Prakerja, program gerakan belanja di pasar rakyat, serta program padat karya dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sementara itu, sejumlah Kementerian dan Lembaga juga mengajukan beberapa usulan program, yakni program bangga buatan Indonesia, program beli karet untuk aspal 2020-2021, program beli bahan baku industri dan menengah, program beli (Discount) produk UMKM, program beli produk rakyat melalui Pegadaian, serta pogram Padat Karya Penyangga Wisata.

Upaya akselerasi government spending dalam rangka penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, diakui Menko Airlangga kini memang diupayakan dari berbagai aspek. Dari sisi ketenagakerjaan, Program Kartu Prakerja kini telah memasuki gelombang ke-5 yang pendaftarannya akan ditutup pada Minggu, 23 Agustus 2020. 

Dari empat gelombang sebelumnya terdata lebih dari 13 juta orang dari seluruh provinsi di Indonesia yang melakukan pendaftaran. Sebanyak 9 juta orang telah melakukan verifikasi email dan sekitar 7 juta orang telah dilakukan validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK).  

“Dari aspek pangan dan pertanian, Pemerintah telah berhasil mendorong Produk Domestik Bruto sektor pertanian triwulan II 2020 memasuki jalur pertumbuhan positif 2,19% year on year,” ujar Menko Airlangga.

-
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (ANTARA/Nova Wahyudi)

Pengembangan kawasan food estate berbasis korporasi petani di lahan rawa Kalimantan Tengah juga tengah dikembangkan. Food estate ini diarahkan dapat membangun sistem produksi pangan modern dan berkelanjutan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Tahun 2020 ini, Pemerintah menargetkan pengembangan kawasan food estate di lahan rawa tersebut seluas 30 ribu hektar.

Kemudian untuk memberikan sentimen positif kepada para investor dan mempercepat proses pemulihan ekonomi, dari aspek perniagaan dan industri, Pemerintah disebut terus memberikan berbagai fasilitas investasi baik berupa fasilitas perpajakan maupun non-perpajakan. Seperti kemudahan ketersediaan tanah dan kesiapan infrastruktur. 

“Untuk memberikan dorongan terhadap kegiatan ekspor dan impor, khususnya impor bahan baku dan bahan modal, maka Pemerintah juga terus mengurangi hambatan impor bahan baku/penolong khususnya untuk industri yang berorientasi ekspor,” tutur Airlangga. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X