Pemerintah terus mematangkan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar pulau jawa. Alasan utama pemindahan untuk pemerataan wilayah baik secara ekonomi maupun sumber daya manusia.
Indonesia ingin mencontoh 30 negara yang sukses memindahkan ibu kotanya dalam 100 tahun terakhir. "Sejarah mencatat bahwa setiap 3-4 tahun sekali terjadi pemindahan ibu kota negara. Kini, bahkan dalam 2 tahun sekali terjadi perpindahan ibu kota negara," ujar Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Rabu (10/7/2019).
Di antara 30 negara yang sukses memindahkan ibu kotanya adalah Brasil (Brasilia), Malaysia (Putrajaya), KoreaSelatan (Sejong), Kazakhstan (Astana), dan Australia (Canberra). Sedangkan negara besar lainnya seperti Mesir, Iran dan Liberia sedang dalam tahapan membangun ibu kota barunya.
Ia mengatakan, Indonesia bisa melajar dari negara yang memiliki kesamaan dalam hal pemimdahan ibu kota ke tempat yang jauh seperi seperti Brasil. Walaupun, Indonesia merupakan negara kepulauan dan Brasil negara kontingen.
"Pemindahan ibu kota bukan hal baru, sering dilajukan juga oleh berbagai negara. Salah satunya adalah Brasil dari Rio de Janeiro ke Brasilia," ujarnya.
Bambang menegaskan, kesamaan Indonesia dan Brazil secara ekonomi, masuk negara anggota G-20 dam memiliki PDB terbesar. "Wilayah Indonesia dan Brazil juga masuk terbesar di dunia," katanya.
Ia menegaskan, pembelajaran dari Brasil yang bisa dipetik adalah motivasi untuk memperbarui kebanggaan nasional dengan membangun ibu kota yang modern di abad 21. "Selanjutnya meningkatkan kesatuan nasional dengan membuka lahan kosong di tengah-tengah Brasil," ungkapnya.
