Merebaknya virus korona membuat banyak bisnis di Tiongkok lesu hingga bangkrut. Para pengusaha di Tiongkok mendadak pusing tujuh keliling karena virus korona.
Seorang pengusaha bernama Jian Guolong bahkan mengaku hanya memiliki uang untuk mencukupi kebutuhannya selama tiga bulan ke depan. Jian sendiri merupakan pengusaha restoran terkenal di Tiongkok, Xi Bei.
Belum lagi ia harus membayar uang sewa restorannya yang tersebar di Tiongkok. Ia juga masih harus menggaji 20 ribu karyawannya. Restoran Jian benar-benar sekarat karena tidak ada pembeli.
Kesulitan juga dialami oleh maskapai penerbangan ternama asal Hong Kong, Cathay Pacific. Pihaknya terpaksa meliburkan 27 ribu karyawannya selama tiga minggu.
Pendapatan restoran cepat saji bernama Yum China juga menurun drastis. Pihak restoran memperkirakan bahwa penjualan mereka bakal minus di tahun ini.
Pasalnya, sejak kasus virus korona ini, mereka terpaksa harus menutup 30% restorannya yang tersebar di seluruh Tiongkok.
CEO perusahaan startup Black Lake Technologies, Zhuo Yuxiang juga mengalami kesulitan. Zhou saat ini diketahui mempunyai klien dari 300 pemilik pabrik dari bisnis pengelolaan data melalui aplikasinya.
Namun, kabarnya kliennya banyak yang enggan membuat kontrak baru. Mereka juga menghentikan proses produk mereka untuk sementara.
Dampak virus korona ini disebut-sebut akan lebih parah dari SARS yang muncul pada tahun 2003. Sejumlah toko dan pusat perbelanjaan tutup, tempat-tempat umum berhenti beroperasi hingga bioskop juga ditutup.