Viral Pecel Lele Mahal di Malioboro, Sultan HB X Minta Pemda Wajibkan Pasang Daftar Harga

- Rabu, 2 Juni 2021 | 17:10 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. (ANTARA FOTO/Luqman Hakim)
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. (ANTARA FOTO/Luqman Hakim)

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah kabupaten/kota mewajibkan para pedagang kuliner memasang daftar harga menu. Ini dilakukan untuk memberikan kepastian harga kepada konsumen.

"Untuk tidak ribut (muncul kegaduhan soal harga), ya memang pemerintah daerah ya mewajibkan mereka yang berjualan itu punya daftar makanan sama harga, gitu lho mestinya," kata Sultan HB X dikutip dari Antara, Rabu (2/6/2021).

Hal ini disampaikan Sultan HB X setelah Pemerintah Kota Yogyakarta menutup sementara tiga warung pecel lele di Jalan Perwakilan, Malioboro karena terindikasi memasang harga yang tidak wajar untuk makanannya.

Penutupan dilakukan menyusul viralnya video keluhan wisatawan terkait harga pecel lele di kawasan Malioboro yang dinilai tidak wajar.

Meski menjadi ranah pemerintah di level kabupaten/kota, HB X berharap kejadian serupa tidak kembali berulang.

"Kalau saya jangan terulanglah. Kan ada kepastian sudah, ketentuannya (pemerintah) kota kan semua yang di Malioboro dan sebagainya itu kan daftar makanan ini semua sudah ada. Itu diperlihatkan saja, toh juga sudah ada harganya," kata dia.

Tanpa memperlihatkan daftar harga menu makanan secara fair kepada konsumen, menurutnya, usaha kuliner di mana pun akan selalu berpotensi memunculkan masalah.

BACA JUGA: Merinding! Kanit Intel di Sorong Dikeroyok Warga karena Hal Ini

"Ya mestinya itu semua orang mau beli itu mestinya jualannya apa, harganya berapa, itu fair. Kalau tidak, ya sebetulnya juga masalah, di mana pun akan bermasalah, jadi pasti ribut," kata dia.

Selain memasang daftar harga, pemungutan biaya retribusi lapak dagangan oleh pemerintah daerah, menurut Sultan, ketentuan besarannya juga harus jelas untuk menghindari peluang korupsi.

"Nanti retribusinya tidak jelas, harganya ya tidak jelas. Pekerjaan seperti itu paling mudah untuk dikorupsi, kan gitu masalahnya. Jadi jangan sampailah," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X