Buntut Bilang Mensos Risma Bodoh, Bupati Alor Tak Lagi Didukung PDIP

- Kamis, 3 Juni 2021 | 09:43 WIB
Bupati Alor Amon Djobo. (ist)
Bupati Alor Amon Djobo. (ist)

Mulutmu harimaumu. Peribahasa itu kiranya cocok untuk menggambarkan nasib yang menimpa Bupati Alor, Amon Djobo.

Ya, gara-gara mulutnya bilang Menteri Sosial Tri Rismaharini bodoh dan cuma tahu menanam bunga, sekarang Amon ditinggalkan oleh PDIP, partai yang memberinya rekomendasi dan dukungan saat mencalonkan diri sebagai Bupati Alor pada Pilkada Alor 2018 lalu.

PDIP mencabut rekomendasi dan dukungan terhadap Amon, yang terpilih dua periode sebagai Bupati Alor. 

Pencabutan dukungan tersebut tertuang dalam Surat DPP Nomor 2922/IN/DPP/VI/2021, yang ditandatangani Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Sekjen Hasto Kristiyanto.

"Surat pencabutan dukungan dilakukan karena DPP PDI Perjuangan pada November 2017 sempat mengeluarkan rekomendasi dukungan kepada Amon Djobo untuk maju pada Pilkada Alor 2018," kata anggota DPR RI asal Dapil NTT 1 Flores Lembata dan Alor Andreas Hugo Parera, seperti dilansir ANTARA, Kamis (3/6/2021).

Melalui surat pencabutan dukungan tersebut, DPP menginstruksikan DPC PDI Perjuangan Alor untuk berkoordinasi dengan seluruh jajaran Fraksi PDI Perjuangan di DPRD setempat untuk mengambil sikap terhadap Amon dalam proses penyelenggaraan pemerintah di Kabupaten Alor.

Andreas menilai sikap Amon tidak layak dilakukan oleh seorang pejabat pemerintahan.

“Perilaku Bupati Alor yang mencaci maki Menteri Sosial dianggap sangat tidak pantas dilakukan, apalagi dengan kata-kata makian yang sangat jorok disertai ancaman merupakan bentuk kekerasan verbal yang tidak pantas dilakukan seorang pejabat setingkat bupati,” ujarnya.

Sebelumnya, Risma menjelaskan bahwa bantuan yang diserahkan oleh Kemensos kepada DPRD Alor bukanlah bantuan PKH, melainkan bantuan bencana Siklon Seroja.

Risma mengatakan, atas dorongan agar bantuan cepat tersalur, dia menghubungi Ketua DPRD Kabupaten Alor Enny Anggrek yang menawarkan pertolongan agar bantuan untuk korban bencana bisa cepat diterima masyarakat Alor.

“Saat itu Ketua DPRD (Alor) menyampaikan butuh bantuan, tapi tidak bisa (masuk). Beliau (Ketua DPRD) menawarkan, 'Bu, itu ada paket dari Bulog yang ibu bisa ganti',” kata Risma menirukan perkataan Enny Anggrek.

Seperti diketahui, dalam video yang viral, Amon marah-marah kepada dua orang anggota staf Kementerian Sosial di rumah dinasnya.

Dalam video tersebut, Amon memarahi dua staf tersebut terkait penyaluran dana Program Keluarga Harapan (PKH), yang menurut dia, seharusnya diserahkan melalui pemerintah daerah (eksekutif), bukan DPRD Alor.

Namun, sasaran amarah Amon sejatinya bukan dua staf tersebut, melainkan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X