PAN Minta Pemerintah Beri Penjelasan Terbuka Soal Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji

- Jumat, 4 Juni 2021 | 13:38 WIB
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay. (ANTARA/Dewanto Samodro)
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay. (ANTARA/Dewanto Samodro)

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta penjelasan resmi dan terbuka dari Kementerian Agama terkait pembatalan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2021.

Pasalnya, kata Saleh, dirinya menerima surat salinan kedutaan Arab Saudi yang tersebar luas di media sosial di mana nadanya menyangkal beberapa informasi yang beredar di media dan masyarakat.

“Dalam surat yang ditujukan kepada ketua DPR RI tersebut, duta besar Saudi Arabia menjelaskan bahwa sampai saat ini otoritas Saudi belum mengeluarkan instruksi apa pun terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Dan itu berlaku bukan hanya untuk Indonesia, tapi bagi seluruh negara lain di dunia,” kata Saleh kepada Indozone, Jumat (4/6/2021).

Saleh berkata sejak awal semestinya Kementerian Agama (Kemenag) melakukan komunikasi intensif dengan pihak Saudi sebelum mengambil keputusan. Dengan pembatalan sepihak yang dilakukan Kemenag tanpa berkomunikasi dengan Saudi, akan menimbulkan polemik dan juga memunculkan pandangan-pandangan spekulatif di tengah masyarakat.

“Dari surat yang beredar tersebut, ada pesan bahwa sesungguhnya pihak Saudi sangat terbuka untuk berdiskusi dan berkomunikasi dengan Indonesia,” ungkap Saleh.

Anggota Komisi IX DPR RI ini menyampaikan, wajar jika kemudian Fraksi PAN menanyakan langkah apa saja yang telah dilakukan oleh Kementerian Agama dalam mengupayakan terlaksananya haji tahun 2021.

Sebab sebelumnya beredar informasi bahwa jamaah haji Indonesia tidak bisa diberangkatkan karena persoalan vaksinasi. Di mana vaksin yang dipakai jamaah haji kita belum terdaftar dalam list WHO.

"Itu sempat heboh. Apakah itu memang benar? Ini perlu diklarifikasi. Sebab, minggu lalu vaksin Sinovac telah terdaftar di list-nya WHO. Kalau itu alasannya, semestinya sekarang ini sudah bisa diberangkatkan,” kata Saleh.

Mengenai persoalan pemberangkatan haji ini dinilai akan menjadi isu krusial. Sebab, ini tahun kedua Indonesia tidak memberangkatkan calon jemaah haji. Artinya, antrean akan semakin panjang dan tanpa kejelasan kapan mereka akan bisa diberangkatkan.

"Apakah ada jaminan akan berangkat tahun depan? Tidak ada kan? Tahun lalu juga begitu kok. Katanya akan berangkat tahun ini. Nyatanya, tidak juga. Lalu kapan?” tegas Saleh.

Lebih lanjut Saleh menyebut Indonesia dinilai sangat tertinggal dalam melakukan diplomasi haji dengan Saudi. Dari berita yang beredar, pemerintah Malaysia malah justru sudah bertemu dengan putra mahkota kerajaan Saudi.

Dari pertemuan itu, kerajaan Malaysia dijanjikan akan menerima tambahan kuota sebanyak 10.000. Dalam konteks ini, Kementerian Agama diminta untuk memberikan penjelasan terkait surat duta besar Arab Saudi untuk Indonesia tersebut. Lebih jauh dari itu, kementerian agama diminta untuk melakukan negosiasi langsung terkait rencana pemberangkatan haji.

BACA JUGA: Imam Besar Islamic Center New York Sebut Pembatalan Haji 2021 Menyakiti Jamaah

Harapannya, kata Saleh tahun ini Indonesia tetap bisa memberangkatkan calon jamaah haji, walupun dengan jumlah kuota yang dikurangi.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X