2 Juta Data Nasabah BRI Life Diduga Bocor, DPR Desak RUU PDP Segera Diselesaikan

- Rabu, 28 Juli 2021 | 18:01 WIB
Contoh sampel data nasabah BRI Life yang kini sedang dijual (Twitter/@UnderTheBreach)
Contoh sampel data nasabah BRI Life yang kini sedang dijual (Twitter/@UnderTheBreach)

Dugaan kebocoran data pribadi masyarakat kembali terjadi kepada data nasabah BRI Life. Anggota Komisi I DPR RI Christina mengatakan kejadian dugaan kebocoran data bukan satu dua kali terjadi, melainkan frekuensinya semakin sering ditemukan.

Kejadian itu kata dia tidak menguntungkan posisi Indonesia sebagai negara berdaulat termasuk dari perspektif kedaulatan data. Hal inilah menurut dia perlu segera diselesaikannya Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP).

"Kejadian ini semakin memperlihatkan posisi lemah Indonesia dalam konteks perlindungan data warganya," kata Christina kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Dia menekankan keamanan data tentunya juga menjadi komitmen negara menyangkut cyber security. Namun, untuk aspek ini nampaknya belum mendapat cukup perhatian maupun komitmen serius sehingga kejadian peretasan data kembali terjadi lagi dan lagi.

Baca Juga: Ditembak Saat Mau Kabur, 3 Tersangka Pembunuh Sopir Truk Abdul Dani Sukses Dibekuk Polisi

Maka dari itu, sebagai anggota Panja RUU PDP dia menilai adanya dugaan kebocoran data nasabah BRI life ini menegaskan urgensi mendesaknya RUU PDP untuk segera diselesaikan dengan mencari titik temu yang pas antara pemerintah dan DPR.

"Sebagai anggota Panja RUU PDP saya menilai kejadian ini menegaskan urgensi mendesaknya RUU Perlindungan Data Pribadi yang saat ini sedang 'deadlock' untuk segera diselesaikan dengan mencari titik temu yang pas antara keinginan pemerintah dan kemauan masyarakat yang diwakili DPR," jelas.

Untuk lembaga pengawas implementasi perlindungan data harus segera dicarikan solusinya. Apalagi belakangan ini marak kasus kebocoran data terus terulang.

"Melihat maraknya kasus kebocoran data, tampaknya argumen DPR agar lembaga perlindungan data independen di bawah Presiden sangatlah relevan. Kemenkominfo sudah memiliki banyak pekerjaan rumah yang tentunya butuh perhatian lebih untuk mengimplementasikannya," ungkap Christina.

Terkait kebocoran data nasabah, Politikus Golkar ini mendorong internal BRI Life segera mengambil langkah-langkah pengamanan. Seperti untuk memastikan terlindunginya nasabah dari kejahatan turunan sebagai dampak dari dugaan kebocoraan data.

"Kami mendorong agar internal BRI Life segera mengambil langkah-langkah pengamanan utamanya untuk memastikan terlindunginya nasabah dari  kejahatan turunan sebagai dampak dari dugaan kebocoraan data," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri akhirnya turun tangan menyelidiki kasus dugaan kebocoran data nasabah BRI Life. Disebut-sebut ada sekitar 2 juta data nasabah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol Helmy Santika. Helmy menyebut pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut.

"Kami mendapatkan informasinya melalui media, saat ini sedang dilakukan pendalaman untuk dilakukan penyelidikan," kata Brigjen Helmy saat dihubungi wartawan, Rabu (28/7/2021).

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X