Macet di Puncak 'Gak Ada Obat', Pemerintah Dinilai Tak Hadir

- Kamis, 3 Maret 2022 | 17:25 WIB
Kepadatan kendaraan di jalur wisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/2/2022). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Kepadatan kendaraan di jalur wisata Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/2/2022). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra, Mulyadi menyayangkan sikap pemerintah yang seakan tidak hadir mengatasi permasalahan macet di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Padahal pemerintah gencar membangun infrastruktur di seluruh Indonesia, namun tidak dirasakan oleh warga Kabupaten Bogor yang wilayahnya selalu dibanjiri oleh wisatawan.

"Negara seperti gagap bahkan tidak hadir untuk mengatasi penderitaan jutaan anak bangsa yang hidup di wilayah tersebut dan wisatawan lokal yang ingin menikmati liburan murah," kata Mulyadi kepada wartawan, Kamis (3/3/2022).

Mulyadi menuturkan bilamana kawasan Puncak tidak jauh dari Istana Presiden di Bogor ataupun Istana Presiden yang berada di Cipanas. Namun sama sekali tidak mendapatkan solusi dari pemerintah perihal kemacetan di sana.

"Puncak tidak jauh dari Istana Presiden di Bogor kalau dari arah Ciawi atau melintasi Istana Presiden di Cipanas kalau dari arah Cianjur, namun pembangunan infarastuktur yang gencar di seluruh Indonesia," ujarnya

Baca juga: Konflik dengan Rusia, Ini 3 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina 

"Bahkan di daerah destinasi wisata super prioritas sekalipun, tapi tidak di rasakan oleh warga Kabupaten Bogor yang dekat dengan Ibukota dan wisatawannya selalu membanjiri puncak bahkan saat pandemi seperti ini sekalipun," sambungnya.

Lebih lanjut dia menyatakan sudah kerap kali menyampaikan keluhan kemacetan Puncak yang merupakan daerah pemilihannya (Dapil) kepada Kemeterian PUPR dan Kementerian Perhubungan sebagai mitra kerja. Namun hingga kini belum mendapatkan respon lebih lanjut.

Untuk itu dia mengusulkan beberapa hal terkait solusi kemacetan di Puncak terkait solusi jangka panjang dan pendek. Solusi jangka panjang yakni proyek puncak dua dilaksanakan sebagai jalur lintasan, puncak exisisting sebagai jalur wisata.

Untuk jangka menengah, APBN merivitalisasi jalur selatan dan utara di wilayah puncak existing.  Jangka Pendek,buat bundaran atau flyover, under pass di simpul kemacetan sepanjang jalur puncak existing. Termasuk merelokasi bangunan bangunan yang ada di simpul kemacetan termasuk membuat jalur baru yang bisa memotong masuk ke arah tol BOCIMI

"Kalau lebih cepat opsi dua dan tiga laksanakan berbarengan. Jika ini tidak juga di realisasikan, seperti yang pernah saya sampaikan di rapat Komisi V dengan Pak Menteri dan pak Wamen PUPR, saya akan audiensi dengan Tuhan saja," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X