Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya tak memberikan arahan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI untuk membentuk pasukan siber atau cyber army.
Diketahui, MUI DKI membentuk tim siber guna melindungi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan juga ulama lainnya dari serangan para buzzer. Riza pun mengaku menghormati langkah itu.
"Tidak ada arahan khusus, kami menghormati semuanya," ucap Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (23/11/2021).
Menurut politikus Partai Gerindra ini, Pemprov DKI sedang fokus dalam penanganan gelombang ketiga kasus Covid-19. Karena itu, Pemprov DKI tak melakukan campur tangan untuk meminta MUI DKI membentuk tim siber.
Baca juga: MUI DKI Tegaskan Pasukan Siber Bela Ulama-Anies Tak Berkaitan Dana Hibah
"Kita sekarang masih terus berjuang melawan pandemi covid, jangan sampai ada masalah gangguan informasi yang tidak baik," katanya.
Tak mau berkomentar banyak soal tim siber yang dibentuk MUI DKI, Riza pun meminta masyarakat untuk tetap fokus menjalankan protokol kesehatan. Dia juga mengingatkan masyarakat agar turut terlibat dalam upaya mencegah kenaikan kasus Covid-19.
"Mari kita sama-sama bersatu padu memperhatikan satu kesatuan bangsa untuk terus bekerja sama, berkolaborasi, bersinergi, melawan pandemi covid," pungkas Riza.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar sebelumnya mengatakan, tim siber MUI dibentuk agar mampu melawan buzzer yang acap kali menyudutkan Anies dengan menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Apabila ada buzzer yang menyerang sosok Anies, kata dia, tim khusus ini akan mengangkat keberhasilan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya, karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," ucapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (20/11/2021).
