Kejadian pahit dialami oleh Nirina Zubir. Aset keluarganya senilai Rp17 miliar dirampas oleh asisten rumah tangga (ART) kepercayaan ibunya. Kejadian tersebut membuat Nirina sakit hati dan terpaksa membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum. Nirina resmi melaporkan ART-nya pada Juni 2021 lalu.
Dari aset hasil rampasan tersebut, keluarga ART-nya bisa hidup mewah dan berkecukupan. Padahal, ibu Nirina sendiri hidup sederhana. Nirina bahkan mengungkapkan bahwa ibunya semasa hidup belum pernah menikmati hasil jerih payahnya sendiri.
Nirina menyampaikan kekecewaannya tersebut sambil menangis. Ia tak menyangka orang kepercayaan keluarganya berkhianat dan menimbulkan masalah serius.
Baca juga: Kasus Mafia Rampas Aset Keluarga Nirina Zubir, ART Jadi Dalangnya
Awal mula ART Nirina Zubir kuasai aset
Ibunda Nirina pada tahun 2017 mengira bahwa surat-surat tanganya hilang. Karena itulah ia meminta tolong kepada ART-nya yang bernama Riri Khasmita untuk mengurus surat yang hilang tersebut.
Riri dipercaya karena sudah bekerja dengan ibu Nirina selama 10 tahun lebih. Namun, permintaan ibu Nirina tersebut justru dimanfaatkan oleh Riri. Bukannya diurus, Riri justru diam-diam menukar semua surat yang diminta tolong uruskan.
"Kenyataan yang terjadi diam-diam menukar semua surat yang diminta tolong untuk diuruskan itu dengan nama pribadi atas nama Riri Khasmita anak dari ibu Nur Hasnisah dari Bukittinggi," kata Nirina dalam jumpa pers, Rabu (17/11/2021).
Totalnya, ada 6 surat tanah yang diam-diam ditukar namanya jadi nama Riri. Dia melakukan perampasan aset tersebut bersama suami dan dibantu notaris.
Sebagian aset dijual untuk dijadikan modal
Nirina mengatakan bahwa sebagian aset diagunkan ke bank dan dijual. Berdasarkan dugaan Nirina, hasil penjualan tersebut dijadikan modal untuk membuka usaha frozen food.
Bisnis milik keluarga Riri diketahui sudah memiliki lebih dari 5 cabang. Selain itu, Nirina juga mengungkapkan bahwa keluarga ART-nya tersebut juga jalan-jalan ke luar negeri, membeli mobil dan memodali adiknya sekolah hingga ke Malaysia dengan menggunakan uang hasil penjualan aset tersebut.
Ibu Nirina meninggal dalam keadaan tidak tenang
Meninggal dua tahun yang lalu, Nirina Zubir mengatakan bahwa ibunya meninggal dalam keadaan tidak tenang pada 2019 lalu. Hal itulah yang membuat Nirina semakin emosional.
Menurut Nirina, sang ibu masih memikirkan soal keberadaan asetnya hingga akhir hayatnya. Nirina sendiri tahu ada yang tidak beres pada setelah ibunya menuliskan sebuah pesan berisi petunjuk.
"Itu uang aku ada tapi pada ke mana ya. Terus surat belum kelar-kelar ya. Minta tolong sama Riri," demikian isi pesan tersebut.
Akan selesaikan masalah sampai tuntas
Nirina mengatakan bahwa ia dan saudaranya tidak akan mundur sampai masalah selesai. Ia tetap akan memperjuangkan jerih payah ibunya yang dirampas sang ART.
