Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara ketiga dunia, yang industri ekonomi kreatifnya berkontribusi besar terhadap pertumbuhan domestik bruto (PDB) nasional.
"Jadi kita mesti bangga guys, bahwa Indonesia ini urutan ketiga dari segi kontribusi ekonomi kreatif ke PDB," kata Sandiaga, dikutip Selasa (20/4/2021).
Negara dengan industri kreatif yang paling banyak menyumbang pemasukan terhadap PDB adalah Amerika Serikat dengan industri Hollywood-nya, kedua Korea Selatan dengan K-Pop, dan yang ketiga adalah Indonesia.
Subsektor industri ekonomi kreatif yang paling berkontribusi terhadap PDB Indonesia adalah fashion yang mencapai US$9 miliar, kriya atau handycraft yang mencapai US$4,9 miliar, dan kuliner yang mencapai US$1 miliar.
Namun, Sandiaga berharap industri kuliner Indonesia bisa terus tumbuh dan memberi sumbangan besar untuk PDB karena Indonesia punya ragam makanan lezat.
"Padahal rendang itu nomor satu di dunia dari segi makanan paling populer, nasi goreng paling tinggi di dunia juga. Kenapa kita ngga tingkatkan nih, ekspor produk ekonomi kreatif kuliner. Paling tidak lima kali lipat sehingga bisa mengejar fashion dan kriya, karena fashion dan kriya ini pertumbuhannya besar, tapi kuliner ini relatif masih stagnan," kata Sandiaga.
Untuk meningkatkan pendapatan dari sektor industri kreatif, Kemenparekraf memberikan insentif bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif agar bisa menembus pasar ekspor.
Bantuan insentif dari pemerintah tersebut adalah untuk aplikasi digital, pengembangan permainan atau gaming, fashion, kriya, kuliner, dan film.
"Jadi guys, kalau ingin bantuan insentif pemerintah kita punya program, ini bisa digunakan untuk membantu ekspor," kata Sandiaga.
