DPR: Nilai Kebudayaan Dapat Minimalisir Dampak Buruk Era Informasi Digital 

- Jumat, 23 April 2021 | 12:49 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori dalam Seminar Digital Culture (Dok Istimewa)
Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori dalam Seminar Digital Culture (Dok Istimewa)

Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori menyebut, di era informasi digital akan mendatangkan peluang dan sekaligus tantangan. Namun, perlu diantisipasi dengan kebijakan yang komprehensif dan praktis.

"Ini perlu diantisipasi, tujuannya agar bangsa kita mampu meningkatkan daya saing sehingga menjadi bangsa yang kompetitif di masa datang,"ungkap Syaiful kepada Indozone, Jumat (23/4/2021).

Ia menyebut, nantinya di era digital bakal banyak sektor yang akan menerima dampak. Seperti sektor ekonomi pendidikan hingga teknologi. Kemudian, secara tidak langsung harus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar masyarakat dapat memanfaatkan kemajuan di era digital tersebut.

Baca Juga: Kapal Selam Alugoro Ikut Mencari KRI Nanggala 402, Ini Spesifikasinya

"Banyak sektor yang terdampak misalnya ekonomi, pendidikan, teknologi, data dan sejumlah sektor lainnya. Tapi itu juga dapat menjadi peluang bagi masyarakat yang mampu memanfaatkan," bebernya.

Namun demikian, Politikus PKB ini menuturkan bilamana perkembangan era informasi digital bakal memberikan dampak buruk. Akan tetapi bisa dicegah dengan tetap mengedepankan kebudayaan nasional.

"Ini akan berpengaruh pada sektor keamanan dan kebudayan nasional, oleh karena itu nilai-nilai kebangsaan dan muatan lokal menjadi hal yang dapat meminimalisir dampak negatifnya," jelasnya.

Terpisah, Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kominfo Devie Rahmawati menyebutkan tantangan di dunia digital tidak dapat dipandang sederhana, karena juga mampu menghilangkan nyawa manusia, akibat kekerasan fisik di dunia offline yang diawali misalnya oleh kekerasan di media online melalui fitur teks, video, foto, komentar, hingga live streaming.

“Menyadari bahwa teknologi digital bagaikan “madu dan racun”, maka Kominfo berkolaborasi dengan Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi)  dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, kemudian menyusun navigasi cakap digital melalui 4 modul yaitu (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etis Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital,” urai Devie.

“Melalui keempat modul ini diharapkan masyarakat menjadi makin cakap digital, dengan mengambil manfaat positif (madu) dari teknologi dan menjauhkan diri dari kerugian (racun) yang mungkin diperoleh akibat rendahnya kecakapan digital,” pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X