Sandiwara Mantan Wakil Ketua DPRD yang Matanya Buta Ditusuk, Ternyata Pelipisnya yang Kena

- Senin, 19 Juli 2021 | 11:00 WIB
Awaluddin Rao, mantan Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah yang bersandiwara ditusuk pulpen matanya hingga buta. (Ist)
Awaluddin Rao, mantan Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah yang bersandiwara ditusuk pulpen matanya hingga buta. (Ist)

Mantan Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng), Awaluddin Rao sempat membikin publik heboh dengan video pengakuan bahwa matanya ditusuk dengan pena hingga buta oleh petugas di pos penyekatan PPKM Darurat di Lubuak Paraku, jalur menuju Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat dini hari (16/7/2021).

Dalam pengakuannya dalam video yang viral tersebut, ia menunjukkan bagian matanya yang berdarah-darah, sehingga membuat publik terkecoh.

Belakangan terungkap, bukan matanya yang ditusuk pena, melainkan bagian pelipisnya. Luka di bagian pelipisnya itu pun kini sudah mulai membaik.

"Kejadian saat itu dalam kondisi panik, saya tidak melihat ada petugas pos PPKM darurat yang menusuk. Saya berteriak minta tolong karena tiba-tiba ada darah di kening," katanya, saat berada di Kantor Polresta Padang, Minggu sore (18/7/2021), seperti dilansir Antara.

Pada kunjungannya itu, Awaluddin yang pernah tersandung kasus korupsi perjalanan dinas fiktif saat masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Tapteng, juga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian.

"Saya datang atas dasar kesadaran diri sendiri dan tanpa paksaan siapa pun untuk menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian," kata Awaluddin.

Awaluddin yang datang mengenakan kaos berlengan panjang juga mengaku tidak berniat untuk menjelek-jelekkan pihak kepolisian.

"Saya juga menyatakan dukungan pada polisi untuk menjalankan tugas dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.

-
Awaluddin saat meminta maaf kepada polisi. (Antara foto)

Sebelumnya diberitakan, dalam video yang beredar, Awaluddin mengaku ditusuk oleh petugas dengan pulpen hingga menyebabkan matanya buta. Dia mengaku mendapat perlakuan tersebut saat dirinya hendak memutar balik ke arah Padang.

Saat itu, dirinya ditanya oleh petugas tentang kepada siapa ia sudah melapor. Karena tak dapat menujukkan petugas yang kepadanya ia telah melapor, pria itu lantas mengaku ditusuk matanya dengan pena oleh seorang oknum petugas.

"Saya ditanya sama siapa melapor. Saya lupa karena begitu banyak petugasnya. Akhirnya saya didorong, Pak. Saya megang pena, Pak, tertusuk ke mata saya, Pak, udah buta mata saya, Pak," katanya.

Awaluddin mengaku matanya ditusuk oleh seorang polisi yang ia sebut sebagai 'anggota Pak Nesmon' (Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon).

"Demi Allah, demi Rasullullah, saya tidak bohong. Mata saya buta, ditusuk sama anggota Pak Nesmon," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon menceritakan, Awaluddin awalnya dihentikan oleh petugas untuk memeriksa dokumen sebagaimana syarat untuk bisa masuk ke Kota Padang dalam masa PPKM darurat. Syarat tersebut berupa surat keterangan vaksin, atau hasil tes PCR atau antigen yang menyatakan bebas COVID-19.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X