Haji Lulung Meninggal Akibat Sakit Jantung, Sosok Politisi Seteru Ahok di DKI Jakarta

- Selasa, 14 Desember 2021 | 12:23 WIB
Abraham Lunggana atau Haji Lulung dinyatakan meninggal dunia. (Instagram/hajilulung_24)
Abraham Lunggana atau Haji Lulung dinyatakan meninggal dunia. (Instagram/hajilulung_24)

Kabar duka datang dari Haji Lulung atau Abraham Lunggana yang dinyatakan telah berpulang, Selasa (14/12/2021).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu dinyatakan meninggal akibat sakit jantung saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.

Dia mengalami serangan jantung berulang pada Kamis (2/12/2021) malam hingga dilarikan ke rumah sakit.

Haji Lulung merupakan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk daerah pemilihan DKI Jakarta III (Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara) sejak 2019 hingga 2021 di Komisi VII. 

Baca juga: Sebelum Meninggal, Haji Lulung Sempat Dirawat di RS karena Sakit Jantung

Sebelumnya, ia merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sejak tahun 2014 hingga pengunduran dirinya pada 2018. 

Selain berpolitik, Haji Lulung juga merupakan seorang pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan yang mengelola keamanan, perparkiran, dan penagihan utang di wilayah Tanah Abang seperti yang dikutip dari Wikipedia.

Haji Lulung merupakan anak ketujuh dari sebelas bersaudara, ayahnya bernama Ibrahim Tjilang, seorang tentara BKR berpangkat Peltu. Ibunya merupakan keturunan dari KH. Abdullah Syafi'i, pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.

Sebagai pengusaha, Haji Lulung memiliki PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang.

Dalam berorganisasi, Haji Lulung aktif di PPM, AMPI, Karang Taruna, dan turut mendirikan ormas Gerak Betawi dan menjadi Sekretaris Jenderal Bamus Betawi, dan saat ini resmi sebagai Ketua Umum Bamus Betawi 2018-2023.

Di awal karier politiknya, Abraham merupakan anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebelum akhirnya berpindah partai menjadi Partai Bintang Reformasi (PBR) ketika PPP mengalami konflik internal, sekaligus mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2004, namun ia dikalahkan. 

Bahkan, ia sempat menjabat sebagai Ketua DPC PBR Jakarta Barat.

Setelah pemilu 2004, ia kembali menjadi kader PPP dan terpilih menjadi Ketua DPC PPP Jakarta Pusat. Kemudian, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2009 dan berhasil memenangkan pemilihan. 

Pada 2009, ia diangkat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Akan tetapi, ia diberhentikan sebagai kader setelah memihak kepada kubu Djan Faridz, setelah itu tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI Jakarta 2017. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X