Presiden China Xi Jinping dalam pidatonya di Majelis Umum PBB mengatakan bahwa China tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri. Langkah tersebut secara signifikan membatasi pembiayaan pembangkit listrik batu bara di negara berkembang.
China berada di bawah tekanan diplomatik yang berat untuk mengakhiri pembiayaan batu baranya di luar negeri karena hal itu dapat mempermudah dunia untuk tetap berada di jalur untuk memenuhi tujuan perjanjian iklim paris mengurangi emisi karbon.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Akhirnya Telepon Xi Jinping Lagi setelah Sempat Bersitegang
"China akan meningkatkan dukungan untuk negara-negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon, dan tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri," kata Xi dalam pidato, dilansir Guardian.
Xi mengulangi janji dari tahun lalu bahwa China akan mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan netralitas karbon sebelum 2060.
Tapi China, penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, masih sangat bergantung pada batu bara untuk kebutuhan energi domestiknya.
Kepada BBC, Joanna Lewis, yang merupakan direktur sains, teknologi, dan hubungan internasional di Universitas Georgetown mengungkapkan, awal tahun ini, Korea Selatan dan Jepang juga telah melakukan hal yang sama. Ketiga negara tersebut bertanggung jawab atas lebih dari 95% dari semua pembiayaan asing untuk pembangkit listrik tenaga batu bara, China bagian terbesar.