Hanya Salah Jarak 1 mm, Vaksin Moderna Harus Ditarik di Jepang Akibat Kontaminasi Logam

- Jumat, 1 Oktober 2021 | 21:53 WIB
Vaksin Moderna harus ditarik kembali dari peredaran di Jepang akibat terkontaminasi logam. (Foto/Antara)
Vaksin Moderna harus ditarik kembali dari peredaran di Jepang akibat terkontaminasi logam. (Foto/Antara)

Gara-gara keteledoran manusia di mana terjadi kesalahan hanya berjarak 1 mm akibatnya terjadi kontaminasi logam pada vaksin Covid-19 Moderna di Jepang berujung pada penarikan vaksin secara besar-besaran.

Perusahaan farmasi terbesar Jepang Takeda Pharmaceutical terkena getahnya.

Takeda dan Moderna melalui laporan baru mengatakan bahwa produsen Spanyol menemukan kontaminasi di sejumlah ampul pada Juli.

Namun, pasokan dari produksi yang sama diizinkan untuk dikirim ke Jepang.

Otoritas Jepang pada Agustus menangguhkan penggunaan tiga kelompok vaksin Moderna yang berisi 1,63 juta dosis setelah diberi tahu soal adanya kontaminasi.

Moderna melakukan penyelidikan bersama mitranya, Takeda dan perusahaan Spanyol Rovi, yang mengoperasikan pabrik tempat kontaminasi terjadi.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa masalahnya bersumber dari "pemasangan yang salah dan karena keteledoran manusia yang secara visual salah menilai jarak.

Jarak tersebut seharusnya 1 mm antara bulatan dan "penyumbat" mesin yang memasang bagian atas ampul vaksin.

Lima lot berurutan dari vaksin COVID-19 Moderna yang diproduksi di Rovi antara 27 Juni-3 Juli masih diselidiki.

Tiga kelompok pertama vaksin dikirim ke Jepang dan kemudian ditarik lagi setelah adanya partikel, yang lantas dipastikan sebagai baja antikarat, di dalam 39 ampul.

Lot keempat tidak lulus pemeriksaan setelah beberapa partikel ditemukan pada 2 Juli dan lot kelima juga ditahan oleh pihak Rovi.

Masalah lot 4 dan 5 dilaporkan ke Moderna, Takeda, dan Kementerian Kesehatan Jepang.

Namun, tiga lot pertama lolos untuk digunakan sebab kelompok ampul itu "telah melewati pemeriksaan dan dianggap tidak terkena imbas."

Faktanya, pemasangan yang salah "menyebabkan masalah tetap muncul di semua lima kelompok vaksin," berdasarkan penyelidikan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X