Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Sekretariat Jendral (Setjen) DPR RI melakukan pengadaan multivitamin senilai Rp2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021.
Adapun pengadaan itu tercatat dalam Layanan Pengadaan Secara elektronik (LPSE) DPR RI. Mengutip dari laman lpse.dpr.go.id, tertera satuan kerja yang melakukan pengadaan adalah Sekretariat Jenderal DPR RI.
Kemudiain nilai pagu paket pengadaan vitamin ini berjumlah Rp2.096.080.000,00. Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket senilai Rp2.074.950.955,00.
Tertera tanggal pembuatan tender pada tanggal 16 Juli 2021 dengan nomor 685087. Status tender pengadaan itu saat ini telah selesai dengan peserta tender ada sebanyak 18 peserta.
Sistem tender pengadaan multivitamin itu dengan tender cepat, pascakualifikasi satu file, harga terendah sistem gugur. Untuk pemenang dari tender multivitamin ini adalah PT. Chemipharma Julien Djonelida dengan harga terkoreksi Rp1.733.655.000.
Mengenai hal tersebut Anggota DPR RI Fraksi PPP Syaifullah Tamliha memandang anggaran pengadaan vitamin tidak diperlukan. Dia berkata sebaiknya anggaran itu dibatalkan, karena hanya membuat citra DPR memburuk.
"Ya dibatalkan, apa sih susahnya dibatalin. Membuat citra DPR buruk saja," tutur Tamliha di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021).
BACA JUGA: KPI Buka Suara Atas Dugaan Perundungan dan Pelecehan Seksual Sesama Jenis Oknum Pegawai
Dia memandang anggota DPR tidak perlu dibelikan multivitamin dengan anggaran negara. Pasalnya dia meyakini para legislator bisa membeli vitaminnya sendiri. Sehingga anggaran seperti itu sebaiknya tidak dilakukan.
"Tidak perlulah, masa kita kan bisa beli sendiri. Saya vitamin D beli sendiri. Jadi anggaran yang ecek-ecek begitu nggak perlu," tegasnya.
