4 Fakta Penjahat Seksual Modus Game Online Free Fire, Incar Remaja Perempuan dan Ajak VCS

- Selasa, 30 November 2021 | 16:34 WIB
Ilustrasi Free Fire dan video seks. (Antara)
Ilustrasi Free Fire dan video seks. (Antara)

Modus tindak kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur kini semakin beragam. Ketika cara-cara konvensional mudah terendus, muncul modus-modus baru yang lebih "modern" dan mengikuti perkembangan zaman.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kegandrungan anak-anak muda terhadap game online.

Baru-baru ini, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menangkap seorang pelaku kejahatan seksual berinisial S alias Reza, seorang pemuda 21 tahun di Kalimantan Timur.

Terungkapnya kasus ini berawal dari laporan salah satu orang tua korban yang berada di Papua kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Dari situ, KPAI lantas meneruskan laporan itu ke pihak kepolisian.

Berikut fakta-fakta yang telah Indozone rangkum buat pembaca.

1. Memanfaatkan Game Online Free Fire

-
Seorang pemain game bermain game menggunakan perangkat gaming milik PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) dalam showcase “Build Your Gaming Empire” di Jakarta, Rabu (27/3/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)

Menurut Kepala Sub V Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Hutagaol, sejauh ini setidaknya sudah ada 11 anak di bawah umur yang menjadi korban. Mereka semua adalah remaja perempuan.

Pelaku S memanfaatkan game online Free Fire untuk melancarkan aksinya.

"Tersangka S melakukan kejahatan seksual anak dengan memanfaatkan game online free fire, di mana sasarannya adalah anak perempuan di bawah umur," kata Hutagaol di markas Bareskrim, Selasa (30/11/2021).

2. Korban Diimingi Diamond

-
Pengungkapan kasus kejahatan seksual anak melalui perantara game "online" di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021). ANTARA/Laily Rahmawaty

Dijelaskan Kombes Pol Hutagaol, laporan mereka terima dari KPAI pada 22 September 2021.

Menurut orang tua korban yang melaporkan, pelaku mengirimkan video pornografi kepada anaknya. 

Tak cuma itu, di ponsel korban juga ditemukan jejak percakapan asusila di WhatsApp. Korban diperdaya oleh pelaku dengan diiming-imingi diamond atau DM jika mau memberikan nomor WhatsApp.

Diamond atau DM adalah alat tukar premium yang berfungsi mengoptimalkan tampilan dan performa pemain Free Fire yang bisa digunakan untuk membeli karakter, memperkuat senjata, dan mendapatkan item eksklusif.

"Jadi modus operandinya, tersangka bermain game bersama dan mengiming-imingi akan memberikan 'diamond' ke korban," jelas Hutagaol.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X