Peci Kupiah Meukutop Khas Aceh Laris Manis saat Ramadhan Tahun Ini

- Jumat, 16 April 2021 | 09:28 WIB
 Salah seorang warga sedang mencoba-coba untuk membeli peci kupiah meukutop, di Banda Aceh, Kamis (15/4/2021). (ANTARA/Rahmat Fajri)
Salah seorang warga sedang mencoba-coba untuk membeli peci kupiah meukutop, di Banda Aceh, Kamis (15/4/2021). (ANTARA/Rahmat Fajri)

Peci kupiah meukutop (khas Aceh) menjadi incaran masyarakat Aceh dalam rangka untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah. Peci tersebut memperlihatkan nilai-nilai tradisi Aceh.

"Iya peci kupiah meukutop ini ramai yang membeli sejak tiga hari sebelum puasa, dan sampai hari ini," kata salah seorang pedagang peci Mansur, di Banda Aceh, Kamis (15/04), seperti dilansir Antara.

Mansur mengatakan bahwa untuk kupiah meukutop tersebut dijualnya juga tidak terlalu mahal yakni berkisar antara Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu per peci.

Mnsur menjelaskan bahwa selain kupiah meukutop, peci jenis lain yang paling diburu pada momentum Ramadhan ini adalah peci  berwarna hitam, baik polos maupun yang berlogo rencong Aceh.

"Peci kupiah Aceh ini dan peci biasa yang hitam ini paling banyak yang membeli saat-saat puasa," ujarnya.

Diketahui, masyarakat mulai ramai membeli peci sejak beberapa hari sebelum masuk Ramadhan, dan diperkirakan masih meningkat hingga hari ini atau puasa ketiga.

Bahkan, pendapatan mereka bisa mencapai dua kali lipat ketimbang hari-hari biasanya. Jika hari normal mereka hanya memperoleh sekitar Rp 1 juta per hari.

"Kalau hari hari biasa paling kami ada laku sekitar Rp 1 juta, tetapi kalau saat Ramadhan ini bisa mencapai Rp 2 juta. Biasanya nanti menjelang hari raya juga meningkat," kata Mansur.

Sementara itu, Pemerhati sejarah dan Budaya Aceh Tarmizi A Hamid mengatakan bahwa pada kupiah meukutop itu melekat indentitas Aceh, karena itu siapa saja yang memakainya harus menjaga kebudayaan Aceh.

"Sudah melekat identitas Aceh pada peci itu, ketika kita memakainya, maka yang harus menjaga nilai keacehan," kata Tarmizi.

Tarmizi menjelaskan bahwa kupiah meukutop itu mempunyai makna tersendiri, warna merah pada kupiah itu berarti kepahlawanan, kuning kenegaraan, hitam hukum, serta hijau bermakna agama dan lingkungan.

"Kalau motif tangganya, artinya tangga pertama adalah hukum, kedua adat, ketiga qanun, dan tangga keempat reusam," ujar pria yang akrab di sapa Cek Midi itu.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X