Kritik Jokowi, Twitter Rachland Nashidik Dibajak: Kemerdekaan Saya Dirampas

- Senin, 9 Agustus 2021 | 20:55 WIB
Rachland Nashidik dan cuitannya. (Twitter)
Rachland Nashidik dan cuitannya. (Twitter)

Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebut bahwa akun Twitter-nya dibajak oleh seseorang pada 8 Agustus 2021. Hal tersebut merupakan buntut unggahan karikatur Presiden Joko Widodo pada cuitannya sehari sebelumnya.

"Hari ini, 8 Agustus, Twitter saya dibajak. Saya tidak bisa menggunakannya. Akun saya berganti nama, jadi nama asing, nama orang lain, nama yang tidak saya kenal, nama fiktif. Yang pasti saya tidak bisa lagi menggunakannya," ujar Rachland melalui video yang diunggah akun Twitter Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, Minggu (8/8/2021).

Rachland menduga, akunnya dibajak oleh orang yang tidak suka pada cuitannya yang kerap mengkritik Jokowi.

"Saya tidak tahu pihak yang bertanggung jawab terhadap perbuatan antidemokrasi ini. Yang pasti kemungkinan besar, tidak suka dengan isi dari tweet-tweet saya yang memang kerap melancarkan kritik terhadap pemerintah, terutama pemerintahan Jokowi, khususnya dalam penanganan COVID-19 yang memakan begitu banyak jiwa rakyat Indonesia. Kita tidak melihat juga di hari-hari depan, pandemi ini bisa ditangani baik oleh pemerintah," kata dia.

Atas apa yang dialaminya, Rachland menyebut kemerdekaannya untuk bersuara telah dirampas.

"Hari ini, 8 Agustus, seminggu lagi sebelum kemerdekaan Indonesia dirayakan, saya merasa tidak menjadi kemerekaan itu. Hak saya atas kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi malam ini telah dirampas oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan saya menggunakan hak politik saya untuk memberikan sumbangan pikiran, gagasan, dalam bentuk kritik, teguran, kepada pemerintah," tambahnya.

Adapun sebelumnya, karikatur Jokowi yang diunggah oleh Rachland dianggap menghina Pancasila, Lambang Garuda, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Pada karikatur tersebut, di kening Jokowi terpampang lambang Garuda yang tertancap tombak kayu. Selain itu, wajah Jokowi dipenuhi dengan tempelan yang bertuliskan poin-poin, yakni "utang luar negeri 6000T", "ratusan ribu ha hutan rusak", "impor bahan pangan", dan "Omnibus Law".

Rachland sendiri sudah mengklarifikasi bahwa karikatur tersebut bukan karyanya.

"Ia, dalam tafsir saya, seperti mengontraskan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi. Seolah mau mengatakan, kebijakan-kebijakan Jokowi mengkhianati Indonesia Raya. Tapi tentu Cebongs punya tafsirnya sendiri," katanya.

-
Klarifikasi Rachland. (Twitter)

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X