Jalani Minggu Palma via Online karena Corona, Ini Tanggapan Umat Katolik

- Minggu, 5 April 2020 | 12:22 WIB
Ilustarasi perayaan Minggu Palma yang digelar secara online akibat wabah virus corona, Minggu (5/4/2020). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Ilustarasi perayaan Minggu Palma yang digelar secara online akibat wabah virus corona, Minggu (5/4/2020). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Berdasarkan kalender liturgi, Gereja Katolik telah memasuki masa Pekan Suci untuk menyambut Hari Raya Paskah. Pekan Suci diawali dengan perayaan Minggu Palma yang jatuh pada Minggu (5/4/2020). 

Ada yang berbeda dari perayaan Pekan Suci pada tahun ini, khususnya bagi umat Katolik di Indonesia. Wabah virus corona (Covid-19) yang terus meluas di Tanah Air membuat umat Katolik tidak bisa mengikuti misa Pekan Suci di gereja. 

Ibadah dilakukan di rumah masing-masing dengan melihat siaran langsung lewat youtube atau televisi. Tentu rasanya sangat berbeda ketika umat mengikuti misa langsung di gereja.

Terlebih di hari Minggu Palma, biasanya akan ada perarakan untuk mengenang peristiwa disambutnya Yesus Kristus di Yerusalem menggunakan daun palma. Setelah itu, imam akan memberkati daun palma untuk diletakkan di rumah umat masing-masing. Tahun ini, hal itu tak bisa dilakukan lantaran umat Katolik tidak bisa mengikuti misa di gereja.

"Sebenarnya kalau benar-benar menjiwai dengan sepenuh hati sama saja dengan misa ke gereja. Namun kalau tidak fokus, yah berarti tidak gereja. Paling penting fokus, koreksi batin, benar-benar ikut dalam perayaan Minggu Palma," FX Bambang, umat Paroki Cilangkap Gereja Anak Domba St. Yohanes Maria Vianney kepada Indozone setelah mengikuti misa, Minggu (5/4/2020). 

Hal senada juga diungkapan umat Paroki Lubang Buaya Gereja Kalvari, Katarina Nadya. Menurutnya, ibadah online ini menjadi kurang efektif. Pasalnya, mereka merasa jadi kurang khusyuk.

"Enggak berasa misa karena enggak menerima hosti. Lalu enggak berasa Minggu Palma karena tidak ada perarakan. Ikut misa siaran di televisi tulisannya enggak kelihatan. Pokoknya jauh lah sama misa di gereja apalagi ini berlanjut sampai Paskah, jadi makin enggak berasa," sebut Katarina.

-
Keluarga umat Katolik mengikuti Misa Minggu Palma melalui media daring di Sawit, Boyolali, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Sementara umat Paroki Cibinong Gereja Keluarga Kudus, Maria Godeliva mengaku, sedih selama mengikuti misa. Dia pun berharap wabah virus corona segera berakhir. 

"Pas doa Bapa Kami enggak bisa nahan nangis, sedih banget misa streaming gini. Kalau Minggu biasa suka tidak gereja, tadi jadi berasa banget, 'Oh gini yaa rasanya enggak bisa gereja'," tutur Maria.

Beda lagi dengan Gregorius Yudha, umat Paroki Cibinong Gereja Keluarga Kudus. Dia merasa senang masih bisa ikut Ekaristi walaupun enggak hadir langsung di gereja. Namun, dia tak menampik ada yang kurang.

"Karena yang biasanya ada perarakan, sekarang enggak ada. Jadi kaya kurang khusyuk aja gitu mengikuti misa. Namun, salut juga buat pemerintah mau beri fasilitas misa tadi lewat siaran televisi, walaupun sempet suaranya error," katanya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X