PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) menerapkan sistem gerbang elektronik untuk penumpang kapal dan Ro-Ro di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Prosedur memasuki kapal seperti di bandara dan stasiun itu, diharapkan membuat kondisi nyaman dan aman terminal di pelabuhan. Selain itu, Tanjung Perak juga menerapkan sistem tiket elektronik.
Uji coba kedua sistem itu telah dilakukan pada akhir Maret 2019. Hasilnya, tiga operator kapal, yaitu PT. Pelni, PT. Dharma Lautan Utama, dan PT. Berlian Lautan Sejahtera sudah menerapkan tiket online melalui aplikasi mobile, dan website, yang terintegrasi dengan gerbang masuk di terminal.
"Ke depan masyarakat bisa lebih mudah merencanakan perjalanannya karena bisa memesan tiket dengan mudah dengan harga yang relatif murah," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus Purnomo.
Perlu dilakukan sosialisasi agar masyarakat memiliki informasi yang cukup. Situasi itu akan memudahkan publik dan mengurangi kepadatan di pelabuhan.
Agus mengharapkan sistem gerbang elektronik dan tiket online di Tanjung Perak, dibuat serupa dengan yang ada di bandara dan stasiun kereta api.
"Saat ini yang terpenting adalah bagaimana kita mengedukasi masyarakat untuk membeli tiket secara online sejak awal. Jangan membeli tiket di pelabuhan agar mengurangi kepadatan," tutur Purnomo.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Hernadi Tri Cahyanto, mengatakan ada mandat dari pimpinan untuk membuat semua proses penumpang masuk pelabuhan dan ke kapal sudah online, seperti sistem di stasiun dan bandara.
"Peluncuran sistem ini menjadi titik awal transformasi pelayanan yang selama ini dilakukan secara manual menjadi pelayanan online," ucap Hernadi.
Tujuannya tidak lain untuk memberikan kemudahan serta pelayanan yang lebih baik kepada para penumpang angkutan laut. "Selanjutnya Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak akan memonitor hasil integrasi sistem dan data manifest kapal," ujar Hernadi.
