Moeldoko Sebut Rizieq Shihab Tak Pernah Berkoordinasi ke Kedubes RI

- Rabu, 27 November 2019 | 10:53 WIB
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Reno Esnir
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Reno Esnir

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tidak pernah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Arab Saudi.

"Saya sudah cek, selama ini Pak Rizieq itu tidak pernah berkomunikasi ke kedutaan, sudah cek. Tadi Pak Mahfud (Menko Polhukam, red) mengatakan seperti itu, tidak pernah koordinasi ke kedutaan," kata Moeldoko di kantor KSP Jakarta, Selasa (25/11).

Persoalan tentang Rizieq yang tak pulang ke Indonesia masih menjadi permasalahan. Rizieq pergi ke Arab Saudi sejak 26 April 2017.

Saat itu, mulanya Rizieq ke pergi ke Arab Saudi untuk ibadah umrah. Pada saat yang sama, pihak kepolisian akan memeriksa Rizieq terkait kasus 'baladacintarizieq' namun pada Juni 2018, polisi menghentikan penyidikan kasus ini.

-
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

"Dia (Rizieq) hanya bicara di media sosial, sehingga tidak terjadi komunikasi yang baik, mungkin bagi teman-teman kita di luar negeri berkomunikasi ketika ada masalah dengan kedutaan, pasti kedutaan akan mengatasinya dengan baik," ungkap Moeldoko.

Moeldoko meminta agar Rizieq mulai berkomunikasi dengan Kedubes RI di Arab Saudi.

"Saya pikir lebih bagus lagi membuka komunikasi dengan kedutaan, kan sudah menjadi tanggung jawab kedutaan menerima berbagai persoalan yang dihadapi oleh warganya di luar negeri, karena itu bagian dari tugas," tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tak melakukan pencekalan terhadapnya.

"Pak Rizieq sering mengatakan dicekal, saya sudah cek ke mana-mana, enggak ada pencekalan itu. Saya sudah cek ke Dirjen Imigrasi, tidak ada pencekalan dan tidak boleh, sesuai undang-undang kan tidak boleh orang Indonesia dicekal pemerintahan sendiri, berikutnya, saya telepon menteri luar negeri juga tidak ada itu, saya telepon Menko Polhukam juga tidak ada," jelasnya.

Moeldoko juga meminta agar Rizieq tak menyampaikan sesuatu yang tidak ada.

"Jadi jangan mengembangkan sesuatu yang memang pemerintah tidak melakukan, tidak ada yang bermasalah sebenarnya. Pak Rizieq mau pulang, pulang saja, kan begitu," ungkapnya.

Rizieq mengaku tidak bisa pulang ke Indonesia karena sejumlah alasan. Pertama ialah masalah izin tinggal di Arab Saudi. Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, Rizieq tak bisa pulang karena tinggal di suatu tempat lebih lama dari masa yang diizinkan (overstay).

-
ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Namun, ada solusi dari masalah izin ini, yaitu membayar denda overstay, sekitar 15 sampai dengan 30 ribu riyal atau Rp110 juta per orang.

Tapi, pengacara Habib Rizieq mengatakan bahwa overstay itu bukan kesalahan Rizieq. Ini karena visa Rizieq habis pada 20 Juli 2018 dan sebelum tanggal 20 Juli 2018, Rizieq sudah mencoba untuk keluar dari Saudi supaya visanya masih bisa berlaku.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X