Pemerintah Iran akhirnya mengakui, jika pesawat Boeing 737-NG dengan nomor penerbangan PS 752 milik Ukraine International Airlines yang jatuh sesaat setelah lepas landar dari Bandara Imam Khomeini di Iran, Rabu (8/1/2020), jatuh lantaran tertembak militer Iran.
Dilansir Reuters, Sabtu (11/1/2020), pengakuan ini dilakukan disampaikan TV Pemerintah Iran. Disebutkan, pesawat tersebut ditembak jatuh secara tidak sengaja, lantaran terbang dekat ke situs militer sensitif milik pasukan elite Pengawal Revolusi Iran.
Penembakan tidak sengaja yang dilakukan lantaran kesalahan manusia ini, dipastikan Pemerintah Iran ditangani dengan serius. Pihak-pihak bertanggung jawab, dipastikan bakal menjalani pemeriksaan oleh pengadilan militer Iran.
Pemerintah Iran juga menyatakan belasungkawa atas tragedi yang menewaskan 176 penumpang yang ada di dalam pesawat tersebut. Penyesalan juga disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
"Penyesalan mendalam kami, permintaan maaf dan belasungkawa kepada orang-orang kami, kepada keluarga semua korban dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya," tulis Zarif di akun Twitter miliknya.
Namun, ia tetap menyinggung Amerika Serikat terkait hal ini. Menurutnya, kesalahan ini disebabkan oleh petualangan politik internasional Amerika Serikat, merujuk pada aksi pengeboman yang menewaskan Mayor Jenderal Qassam Soleimani, petinggi militer Iran pada Jumat (3/1/2020).
"Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal investifas internal oleh Angkatan Bersenjata. Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS menyebabkan bencana," imbuhnya.
A sad day. Preliminary conclusions of internal investigation by Armed Forces:
— Javad Zarif (@JZarif) January 11, 2020
Human error at time of crisis caused by US adventurism led to disaster
Our profound regrets, apologies and condolences to our people, to the families of all victims, and to other affected nations.
????