Produksi Boeing MAX Terhenti, Pekerja Ditawari Pensiun

- Kamis, 9 Januari 2020 | 10:54 WIB
Dereta pesawat Boeing MAX yang parkir di California, Amerika. (REUTERS/Mike Blake).
Dereta pesawat Boeing MAX yang parkir di California, Amerika. (REUTERS/Mike Blake).

Dampak penghentian pembuatan pesawat Boeing jenis MAX, setelah mengalami kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia, yang secara keseluruhan menewaskan 346 orang terus berlanjut.

Perusahaan pemasok komponen pesawat Boeing MAX, pada pertengahan Januari 2020 ini, akan mengurangi produksi bahkan tutup, karena ketidakjelasan berlanjut atau tidaknya pembuatan pesawat tersebut.

Dilansir dari VOA, salah satu perusahaan, Spirit AeroSystems Holdings Inc, telah menawarkan pensiun secara sukarela kepada para pekerjanya. Perusahaan ini, telah menghentikan produksi pesawat dan bagian-bagian lainnya untuk MAX pada 1 Januari.

Penghentian produksi yang dilakukan perusahaan berbasis di Wichita, Kansas, setelah Boeing meminta penundaan pengiriman pasokan produksi. Boeing sendiri tidak memberikan penjelasan sampai kapan penghentian produksi MAX.

CEO Tom Gentile menegaskan, perusahaan masih belum tahu kapan produksi MAX akan dilanjutkan kembali. Tetapi, dampak penghentian, merugikan perusahaan dan mempengaruhi arus kas perusahaan. 

Gentile tidak mengatakan berapa banyak pekerja yang diperkirakan akan pensiun sukarela itu. Paling tidak, Spirit memiliki sekitar 17.000 pekerja, termasuk 15.000 pekerja di Amerika.

Perusahaan kata ia, sedang mengevaluasi seluruh kemungkinan dan tindakan yang bisa diambil untuk menyelaraskan pengeluaran dengan produksi yang terus menurun.

Dalam memo perusahaan kepada para pekerja, Boeing menegaskan, akan mengalihkan sekitar 3.000 pekerja MAX yang terkena dampak  untuk memproduksi pesawat jenis 777 dan 787. 

Selain itu, sebagian pekerja bakal mengawasi pesawat-pesawat yang diparkir di negara bagian Washington dan Southern California, dan sebagian lainnya mendapat tugas baru.

Sebelumnya, penerbangan jenis pesawat MAX, ditangguhkan di seluruh dunia, mulai Maret 2019, setelah kecelakaan kedua 737 MAX.

Penyelidik telah melakukan serangkaian penyelidikan pada sistem MCAS, sebuah sistem penerbangan otomatis baru dan tidak ada pada versi 737 sebelumnya, yang bikin pilot sulit mengendalikan pesawat saat menukik. 

 

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X