Sindiran PKS untuk Jokowi Soal Jatah Kursi Menteri, Jleb Banget

- Senin, 14 Oktober 2019 | 17:33 WIB
Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. (Antara/Dok. MPR)
Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. (Antara/Dok. MPR)

Isu bakal bergabungnya Partai Gerindra dan Demokrat dalam koalisi pemerintah kian berhembus kencang. Kabarnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyiapkan kursi menteri untuk kedua partai tersebut jika nantinya resmi bergabung. 

Rumor ini ditanggapi beragam oleh sejumlah pihak. Salah satunya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini keukeuh berstatus oposisi.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai Jokowi tak perlu menarik partai oposisi ke dalam koalisi Indonesia Kerja. Jangan sampai, kata Hidayat, 'rekan baru' yang merapat mengganggu jatah kursi menteri partai pengusung Jokowi.

"Jangan sampai nanti jatah rekan-rekan partai pengusung Jokowi jadi berkurang karena masuknya partai-partai yang tidak jadi pengusung Jokowi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/10). 

Pria yang juga wakil Ketua MPR RI itu menyarankan Jokowi untuk memberikan kursi maksimal kepada para partai pengusungnya. Sementara yang tidak menang, berada di luar kabinet.

"Lebih bagus Pak Jokowi memuaskan dan memberikan maksimal hak mereka daripada partai pendukung," ujar Hidayat. 

Dia juga kembali menegaskan, partai yang kalah dalam pilpres harusnya tetap berada di lingkaran luar pemerintah. 

"Sudahlah kita pakai peraturan yang bagus aja, demokrasi mengenal yang adanya di pemerintahan dan di luar pemerintahan," tegasnya. (MA)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X