Beberapa negara sudah mulai berlomba-lomba menghadirkan layanan 5G. Sementara itu di Indonesia saat ini belum menggelar jaringan tersebut.
"5G ini merupakan suatu revolusi, perubahan yang fundamental dari kehidupan digital," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate melansir dari Antara, Selasa (17/12).
Menurut Johnny terdapat tiga hal yang harus diselesaikan sebelum mengadopsi jaringan 5G.
Pertama, penataan spektrum frekuensi harus dilakukan dengan benar sebelum menggelar teknologi ini karena spektrum yang akan menentukan seperti apa adopsi 5G di Indonesia.
Kominfo pada pertengahan tahun ini menyelesaikan penataan ulang atau refarming pita frekuensi 800MHz dan 900MHz, frekuensi yang digunakan untuk layanan telekomunikasi seluler termasuk 2G, 3G dan 4G.
Kedua, menurut Johnny, perlu menentukan bagaimana 5G akan digunakan di Indonesia.
Terakhir, Johnny menyoroti posisi geostrategis Indonesia terkait dengan jaringan 5G.
"Sehingga saat mengimplementasikan 5G secara komersial di Indonesia, kita harus bisa memanfaatkan dengan baik untuk kepentingan kita," kata Johnny.
Menkominfo meminta operator seluler untuk meratakan jaringan 4G, khususnya ke daerah terluar, terdepan dan tertinggal, agar dapat bersiap menuju era 5G.
