Keren! Angka Pengangguran dan Kemiskinan Jawa Tengah Alami Penurunan

- Jumat, 12 Mei 2023 | 12:04 WIB
Gubernur Jawa Tengah (kiri) Ganjar Pranowo. (Dok. Ganjar Pranowo)
Gubernur Jawa Tengah (kiri) Ganjar Pranowo. (Dok. Ganjar Pranowo)

Pengentasan kemiskinan Jawa Tengah (Jateng) di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo, terbilang sukses. Salah satu indikatornya yang dapat dilihat adalah jumlah tenaga kerja dan pengangguran.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jateng cenderung mengalami penurunan dan selalu berada di bawah angka TPT nasional.

Sejak periode kedua Ganjar menjabat pada Agustus 2018, TPT Jateng 4,47 persen dan nasional 5,3 persen. Agustus 2019, TPT Jateng 4,44 persen dan nasional 5,23 persen. Agustus 2020, TPT Jateng meningkat menjadi 6,48 persen lantaran hantaman pandemi Covid-19 dan TPT nasional 7,07 persen.

Seiring penangangan COVID-19, Ganjar pun kembali berhasil menurunkan TPT Jateng pada Agustus 2021 menjadi 5,95 persen dan nasional 6,49 persen. Lalu Agustus 2022 turun menjadi 5,57 persen dan nasional 5,86 persen. Hingga Februari 2023, TPT Jateng tinggal 5,24 persen dan nasional 5,45 persen.

Sementata itu dilansir data BPS Jateng, jumlah pekerja di Jateng juga selalu meningkat tiap tahun. Pada 2018, jumlah angkatan kerja 18,06 juta dengan pekerja 17,25 juta. 2019, jumlah angkatan kerja 18,26 juta dengan pekerja 17,44 juta. 2020, angkatan kerja 18,75 juta dan pekerja 17,54 juta.

Kemudian pada tahun 2021 atau saat pandemi Covid-19, jumlah angkatan kerja Jateng 18,26 juta dengan pekerja 17,44 juta. Kemudian, angkatan kerja Jateng naik lagi pada tahun 2022 dengan 19,47 juta dan jumlah pekerja 18,39 juta dengan pekerja formal 7,33 juta (39,84 persen) dan pekerja informal 11,06 juta (60,16 persen).

Baca Juga: Pesan Gus Muwafiq untuk Ganjar Pranowo: Tetap Merakyat-Sederhana

Selain indikator jumlah pekerja, kinerja Ganjar dalam mengentaskan kemiskinan juga tampak dari jumlah penduduk miskin di Jateng. Sejak periode pertama kepemimpinannya, Ganjar berhasil menurunkan angkanya sedikit demi sedikit.

BPS mencatat, pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin di Jateng sebanyak 4,8 juta orang atau 14,44 persen. Ini adalah periode awal Ganjar menjabat atau mulai kuartal IV-2013.

Setelah setahun menjabat, Ganjar berhasil menurunkan angka kemiskinan di Jateng menjadi 4,56 juta orang atau 13,58 persen di 2014. Lalu, pada 2015 naik tipis menjadi 4,57 juta atau 13,58 persen.

-
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok. Ganjar Pranowo)

Namun, pada 2020 dan 2021 kemiskinan di Jateng kembali naik karena adanya COVID-19. Kemudian pada 2022, Ganjar berangsur memulihkan dampak pandemi dan penduduk miskin juga turun jadi 3,83 juta orang atau hanya 10,93 persen.

Adapun rincian angka kemiskinan di Jateng sejak 2013-2022 adalah sebagai berikut 2013: 4,86 juta orang atau 14,44 persen,  2014: 4,56 juta orang atau 13,58 persen, 2015: 4,57 juta orang atau 13,58 persen.

Kemudian 2016: 4,50 juta orang atau 13,27 persen,  2017: 4,45 juta orang atau 13,01 persen, 2018: 3,89 juta orang atau 11,32 persen, 2019: 3,74 juta orang atau 10,80 persen, 2020: 3,98 juta orang atau 11,41 persen, 2021: 4,10 juta orang atau 11,79 persen 2022: 3,83 juta orang atau 10,93 persen.

Sejumlah upaya yang terus digenjot Ganjar dalam keberhasilannya menyusutkan angka kemiskinan, selain dengan cara reguler melalui APBD, Ganjar juga kerap melakukan gebrakan dengan berbagai inovasi dalam mengeluarkan kebijakan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X