Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) terus melakukan serangkaian upaya penanganan. Khususnya pasca penemuan materi yang memancarkan radiasi nuklir atau radioaktif di pemukiman warga di Serpong, Tangerang Selatan.
Guna memberi pemahaman kepada warga di lokasi penemuan, Batan bersama Bapeten dan Polres Tangsel langsung memberikan penjelasan terkait temuan radioaktif tersebut. Sehingga tidak ada kesalahpahaman informasi dan hoaks.
Kegiatan itu dibagikan akun resmi Twitter Batan, @humasbatan.
"BATAN, BAPETEN, dan Polres Tangsel Jelaskan Kasus Paparnya #Radiasi Kepada Masyarakat di Lingkungan Perumahan BATAN Indah," tulis @humasbatan.
BATAN, BAPETEN, dan Polres Tangsel Jelaskan Kasus Paparnya #Radiasi Kepada Masyarakat di Lingkungan Perumahan BATAN Indahhttps://t.co/3obgsEH3W8 pic.twitter.com/AOMWAzHSyG
— BATAN (@humasbatan) February 15, 2020
Batan pun meminta semua pihak terutama warga tetap tenang atas penemuan radioaktif itu.
Dalam penjelasan Batan lewat link yang ditautkan, adanya pertemuan bersama warga itu bertujuan untuk memberikan informasi yang benar terkait adanya paparan radiasi yang melebihi ambang batas.
Kapolres Tangerang Selatan, Imam Setiawan, mengatakan pertemuan ini dijadikan sebagai upaya menyampaikan informasi yang sesungguhnya.
"Dengan pertemuan ini dapat dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi dari warga masyarakat kepada BATAN dan BAPETEN," kata Imam.
Dia menuturkan, masyarakat akan mendapatkan informasi yang benar dan narasumber yang kompeten. Ini sebagai upaya untuk mengurangi informasi yang tidak benar dan beredar di masyarakat terkait kejadian paparan radiasi yang melebihi ambang batas.
Sementara itu, Sekretaris Utama Bapeten, Hendriyanto, menjelaskan bahwa kronologis temuan paparan radiasi yang melebihi ambang batas.
"Kami menemukan lima titik yang radiasi di atas ambang. Sumber tersebut saat ini sudah ditemukan dan sedang diteliti di laboratorium BATAN," katanya.
Dia menambahkan, sebagai upaya pembersihan area terkontaminasi tersebut, pihaknya telah bekerja sama dengan Batan dan akan mempercepat proses pembersihan. Pada hari ini, Minggu (16/02) pihak Batan kembali melakukan upaya clean up.
Selain itu, Hendriyanto menjelaskan, telah dilakukan analisis terhadap air tanah di sekitar wilayah terpapar.