Pandemi virus corona tengah mengkhwatirkan dunia, termasuk di Indonesia. Kasus virus corona di Tanah Air telah 1.414 kasus, 122 meninggal, dan 75 sembuh.
Pemerintah mengambil beberapa kebijakan untuk mengatasi lonjakan virus corona, termasuk dengan lockdown dan imbauan bekerja di rumah.
Namun hal tersebut belum ada hasilnya. Angka tersebut dikhawatirkan jauh lebih banyak, karena banyak yang tak terdeteksi.
Dalam makalah Pemodelan Multi Skenario dan Rekomendasi Strategi Pengendalian Penyebaran Virus Corona di Indonesia, terdapat beberapa model yang harus dilakukan pemerintah dalam memutus mata rantai virus coorna.
1. Physical Distancing
- Simulasi Skenario Physical Distancing Ketat
Apabila dilakukan secara ketat, menurunkan secara drastis kasus virus corona. Cara kerja social distancing bisa menurunkan laju penularan, setiap orang yang terjangkit akan berkurang hingga 1/5 dari kasus. Setiap orang harus punya tanggung jawab untuk tak menularkan virus corona ke orang lain. Salah satunya, dengan benar-benar menjaga jarak minimal 1 meter.
- Simulasi Skenario Physical Distancing Longgar
Apabila longgar, maka indikasi angka penularan akan berkurang lambat. Setidaknya, 7/10 atau 70% kali dari kasus awal. Hal ini terjadi bisa masyarakat masih membandel, tidak melakukan social distancing. Angka virus corona dikhawatirkan melonjak, terjadi lebih lama. Diramlakan akan terjadi hingga 18 Maret 2021 dengan kasus 1.9 Juta orang, 14.720 kasus per hari.
- Simulasi Skenario Physical Distancing Moderat
Dengan cara ini, angka kasus virus corona akan turun ½ kali dari nilai awalnya. Perlu sangat kita waspadai bahwa karakteristik dari sistem dengan umpan balik positif yang tidak stabil adalah bahwa perbedaan sedikit saja dalam parameter akan menghasilkan hasil akhir yang jauh berbeda. Pandemi virus corona diramalkan bisa hilang Oktober 2020, dengan kasus 57 ribu orang. Puncak siklus akan terjadi pada minggu pertama April 2020, kasus 1.350 orang.
2. Deteksi dan Isolasi
Langkah ini dinilai efektif menurunkan kasus vurus corona di Indonesia. Namun semua pihak harus tanggap dalam menangainya, dimulai dari deteksi di fase awal. Saat ini pemerintah sudah cukup proaktif untuk mengkategorikan seseorang yang berisiko tinggi positif ke dalam kategori ODP dan PDP. Selanjutnya, melakukan isolasi agar pasien tak bercampur dengan orang yang tak terkena virus.
3. Physical distancing moderat dan perluasan deteksi serta isolasi
Dengan menggunakan model ini, dianggap lebih efektif menghilangkan pandemi virus corona. Kasus positif bisa ditekan hingga ½ dari nilai awalnya mulai terjadi 30 Maret 2020. Siklus wabah diperkirakan berakhir minggu pertama Mei 2020, dengan batas kasus virus corona 12.750 orang.