Golkar Rukun Saat Munas, Jokowi Puji Bamsoet

- Selasa, 3 Desember 2019 | 21:53 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Jakarta, Selasa (3/12/2019). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz)
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Jakarta, Selasa (3/12/2019). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz)

Mundurnya Bambang Soesatyo yang berbuah kerukunan bagi Partai Golkar, mendapat tanggapan dari Presiden Jokowi. Dia memberi kiasan diawal pidatonya dengan hawa kesejukan.

"Saya tadi masuk pintu ruangan ini hawanya sudah kelihatan sejuk gitu. Saya yakin meskipun ac-nya dimatikan kita tetap sejuk. Karena tadi sudah disampaikan Pak Airlangga. Saya sekali lagi ingin menyampaikan penghargaan apresiasi yang tinggi terhadap kesejukan tadi," ujarnya saat pidato  pembukaan Munas Golkar, Selasa (3/12).

Jokowi pun memberi apresiasi tinggi atas sikap Bamsoet. Pujian pada Ketua MPR ini, diikuti riuh para hadirin dengan tepuk tangan seraya berdiri.

"Saya senang sekali bahwa Munas Golkar ini kelihatan sekali menunjukan persaudaraan yang baik, kerukunan yang baik. Jadi saya sekali lagi igin mengajak kita semua memberikan tepuk tanggan untuk bapak Bambang Soesatyo," tegasnya.

Menurutnya, kontribusi Partai Golkar di Indonesia sangat besar. Bahkan jika terjadi goncangan pada Partai Golkar, maka akan berdampak juga bagi negara Indonesia. 

"Kalau Golkar panas perpolitakan nasional kita panas. Sebetulnya gak apa apa. Tapi kalau ada cara persaudaraan, kerukunan, kenapa kita tempuh yang panas panas. Saya ini khawatir melihat dari jauh kalau Golkar pecah, jadi partai baru lagi. Itu kekhawatiran saya," katanya.

Golkar, sambung Jokowi, adalah partai besar menjadi aset besar bagi bangsa Indonesia. Kalau Golkar goyang perpolitikan nasional ikut goyang, Golkar dingin perpolitikan ikut dingin. 

"Kenapa kita memerlukan stabilitas politik karena kita tahu negara lain yang dulunya stabil bisa hancur. Coba lihat Hongkong. Persoalan sebetulnya dulu tidak ada, sekarang masalah besar. 5 bulan lebih mereka demo. Di Chile juga," ujarnya.

 

Artikel menarik lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X