Surat Sakti yang Bikin Garuda & Sriwijaya 'Cerai' Lagi?

- Jumat, 8 November 2019 | 11:52 WIB
Surat dari manajemen Sriwijaya Air Group terkait pemulangan karyawan dari Garuda Indonesia Grup. (Kolase/Dok. Istimewa)
Surat dari manajemen Sriwijaya Air Group terkait pemulangan karyawan dari Garuda Indonesia Grup. (Kolase/Dok. Istimewa)

Hubungan manajemen Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group kembali memanas. Keduanya bahkan menghentikan kerja sama operasional.

Hal ini terungkap setelah muncul surat pemberitahuan dari Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto tentang posisi kerja sama antara Garuda Indonesia Group dengan Sriwijaya Air Group. Disebutkan hubungan keduanya kini berdasarkan business to business (B2B). 

Hal ini dibenarkan VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan kemarin, Kamis (7/11).  Namun, pihak Sriwijaya Air masih bungkam. 

-
Hubungan manajemen Sriwijaya Air Group dengan Garuda Indonesia Grup kembali memanas. (Kolase/Antara Dok. Mitshubisi/Instagram @sriwijayaair)

Banyak yang penasaran apa yang menyebabkan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air kembali pecah kongsi. Pasalnya, bulan lalu Garuda dan Sriwijaya baru saja 'rujuk' setelah diterpa masalah. 

Beredar kabar, pemutusan kerja sama ini terjadi setelah muncul surat resmi dari Manajemen Sriwijaya Air dengan nomor 018/EXT/DH/SJ/XI/2019 tertanggal 7 November 2019 yang ditandatangani oleh Direktur Legal dan SDM PT Sriwijaya Air, Anthony Raimond Tampubolon.

Surat yang ditujukan kepada Ari Ashkara sebagai Dirut Garuda Indonesia dan Juliandra sebagai Dirut Citilink tersebut, berisi tentang pengembalian seluruh karyawan Garuda Indonesia Group yang ditempatkan dan atau perbantuan di PT Sriwijaya Air (Group). 

-
Surat dari manajemen Sriwijaya Air Grup. (Dok. Istimewa)

Pada hari yang sama, terbit juga Surat Keputusan dari pemegang saham Sriwijaya Air bernomor 088/SK-PS/XI/2019 tentang pengangkatan Jefferson Irwin Jauwena sebagai Direktur Utama PT Sriwijaya Air. 

Pengamat penerbangan Gatot Raharjo menilai, kabar itu mungkin saja benar. Dia melihat pemegang saham Sriwijaya Air Group tak sepaham dengan Garuda Indonesia Group terkait pengelolaan maskapainya.

"Sebenarnya kerja sama yang dulu sempat putus dan diperbaiki lagi. Itu selesai tanggal 31 oktober lalu. Lalu setelah itu ada negoisasi lagi. Karena tidak ada kata sepakat, maka Sriwijaya berencana tidak memperpanjang kerjasama," jelas Gatot ketika dihubungi Indozone, Jumat (8/11). 

Gatot berharap kisruh Garuda-Sriwijaya bisa segera diatasi. Dia menyarankan kerja sama antara kedua maskapai untuk diteruskan demi keselamatan dan pelayanan calon penumpang.

"Kalau kisruh begini terus, nasib penumpang bagaimana? Tapi semua pihak baik Sriwijaya maupun Garuda harus transparan, jangan ada yang main api di belakang," pungkasnya. (SN)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X