Setengah Miliar Hewan Mati Akibat Kebakaran Hutan Dahsyat di Australia

- Senin, 6 Januari 2020 | 15:58 WIB
Twitter/@sellkindness/@phenomeKNOT
Twitter/@sellkindness/@phenomeKNOT

Kebakaran hebat yang terjadi sejak bulan September 2019 lalu di Australia, menjadi salah satu persoalan yang mendapat sorotan dari banyak pihak.

Bagaimana tidak, kobaran api yang telah menghanguskan lebih dari delapan juta hektar lahan ini juga membakar ratusan hewan endemik Australia seperti, koala dan kanguru.

Melansir dari CNBC, ahli ekologi University of Sydney melaporkan, ada sekitar 480 juta atau hampir setengah miliar mamalia, burung, dan reptil yang jadi korban amukan si jago merah.

Para ahli mengatakan, jumlah hewan yang mati sebenarnya mungkin saja jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Kebakaran yang terjadi karena suhu di Australia yang mencapai 40 derajat (104 F), juga dipicu oleh dengan musim panas hingga membuat keadaan semakin memburuk.

-
Twitter/@imranyousafzai6

Ada lebih dari 1.000 rumah yang terbakar dalam insiden kebakaran hebat ini. Tak hanya itu, lebih dari 20 orang juga dilaporkan meninggal dunia karena musibah kebakaran hutan tersebut.

Dahsyatnya kebakaran hutan Australia ini bahkan membuat publik dari berbagai dunia menuliskan hashtag #PrayForAustralia di Twitter hingga menjadi trending topik. Di media jejaring sosial itu terlihat, potret pilu hewan-hewan penghuni hutan Australia. Para ahli mengatakan, kobaran api telah membunuh jutaan hewan termasuk juga koala, walabi, wombat dan kanguru.

"Banyak hewan yang terkena dampak kemungkinan telah dibunuh secara langsung oleh api, dengan yang lain menyerah karena menipisnya sumber makanan dan tempat tinggal serta pemangsaan dari kucing liar dan rubah merah," kata ahli ekologi Universitas Sydney.

Pejabat pemerintah Australia mengatakan, jumlah populasi koala sudah menurun dan rentan diserang sejak kebakaran hutan terjadi. Bahkan, 30% spesies atau sekitar 8.000 ekor koala di wilayah tersebut dilaporkan telah mati. Hal ini karena koala adalah hewan yang bergerak dengan lambat, sehingga kemungkinan untuk menyelamatkan diri dari kobaran api dinilai sulit.

Sebagai hewan ikonik dari Australia, koala bahkan bisa menyumbang antara $ 1,1 miliar atau sekitar Rp15 triliun hingga $ 2,5 miliar atau Rp34 triliun per tahun dalam bidang pariwisata Australia.

"30% dari koala di wilayah ini mungkin telah terbunuh, karena 30 persen dari habitat mereka telah dihancurkan,” Menteri Lingkungan Federal Australia, Sussan Ley, melansir Australian Broadcasting Corporation.

Gambar koala yang terbakar karena jadi korban kebakaran hutan, mendorong orang-orang untuk mendukung Gofundme. Yaitu situs donasi yang diperuntukkan membantu koala di Rumah Sakit Port Macquarie Koala Australia.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X