Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyerahkan segala keputusan dalam menangani banjir ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ahok menilai Anies sudah mengerti cara mencegah dan menanggulangi bencana tersebut.
Ahok mengutarakan, sikapnya terkait Anies setelah bersua Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1/2020). Eks Gubernur DKI Jakarta itu pun enggan berkomentar terkait polemik normalisasi dan naturalisasi sungai untuk mencegah banjir di Ibu Kota.
"Kita harus percaya. Pak Anies itu lebih pintar mengatasinya (banjir)," kata Ahok.
Ahok pun menganggap tidak perlu menasihati Anies dalam menangani banjir, mengingat sudah banyak pihak yang duduk bersama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
"Udah banyak yang kasih masukan," tutur Ahok.
DKI sempat dilanda banjir besar pada awal 2020. Peristiwa itu menyebabkan luas area tergenang sebesar 156 km persegi dengan jumlah RW tergenang 390.
Jika dibandingkan banjir besar pada 2013 dan 2015, yang curah hujannya relatif lebih rendah, luas area yang tergenang mencapai 240 km dan 281 km persegi. Banjir pada 2013 dan 2015 pun menyebabkan masing-masing sekitar 599 RW serta 702 RW tergenang.
