INDOZONE.ID - Rusia dilaporkan melatih lumba-lumba untuk menjaga pangkalan militer angkatan laut mereka di Laut Hitam.
Laporan USNI News, mengutip The Guardian, Kamis (28/4/2022) berdasarkan citra satelit Maxar Technologies, menunjukkan dua kandang lumba-lumba mengambang di pelabuhan Sevastopol di Krimea.
Kandang itu dilaporkan telah dipindahkan pada pertengahan Februari 2022, waktu yang berdekatan saat Rusia sekitar melakukan operasi militer ke Ukraina.
Pakar kapal selam HI Sutton, dalam sebuah laporan untuk layanan berita Institut Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), mengklaim kandang tersebut mirip dengan kandang lumba-lumba yang digunakan di pangkalan angkatan laut Rusia di Tartus, Suriah.
Baca juga: Tiket Termurah Formula E Dibanderol Rp250 Ribu, Ini Fasilitas yang Didapat
Sutton menjelaskan bahwa kapal Rusia di Sevastopol berada di luar jangkauan rudal Ukraina, tetapi mungkin rentan terhadap sabotase dari penyelam.

Kecerdasan lumba-lumba memang menjadikannya sebagai objek penelitian pasukan militer berbagai negara di masa lalu.
Menurut Naval Information Warfare Center, lumba-lumba dan singa laut telah dilatih oleh Angkatan Laut AS sejak 1959.
Sistem sonar kuat mereka mampu mendeteksi ranjau bawah air dan objek berbahaya lainnya.
Sementara sebuah laporan BBC dari tahun 2000 mengatakan bahwa lumba-lumba yang dilatih Uni Soviet yang berbasis di Sevastopol telah dijual ke Iran.
Pelatih lumba-lumba itu, Boris Zhurid mengatakan kepada media Rusia, Komsomolskaya Pravda bahwa mamalia air itu telah dijual karena dia tidak mampu memberi mereka makan.
Empat lumba-lumba dan seekor paus putih dilatih oleh Zhurid untuk menyerang penyelam musuh dengan tombak yang menempel di punggung mereka, atau menyeret mereka ke permukaan untuk ditangkap.
Mereka juga dilaporkan dapat meluncurkan serangan bunuh diri terhadap kapal musuh, dan dikatakan dapat membedakan kapal yang bersahabat dengan mendeteksi suara baling-baling.