Soal Desa Wadas, Anggota DPR: Polisi Harus Terjemahkan Perintah Jokowi dengan Cerdas

- Sabtu, 12 Februari 2022 | 16:42 WIB
Polisi membagikan bingkisan kepada Desa Wadas usai kericuhan. (Dok. Polda Jateng.)
Polisi membagikan bingkisan kepada Desa Wadas usai kericuhan. (Dok. Polda Jateng.)

Anggota DPR Dapil Jawa Tengah VI, Abdul Kadir Karding meminta pihak kepolisian harus cerdas dalam menjabarkan dan menerjemahkan setiap perintah yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengawal pembangunan infrastruktur. 

Pernyataannya datang untuk merespons konflik antara warga Desa Wadas dengan kepolisian beberapa hari lalu.

"Saya mau merespons apa yang terjadi di Desa Wadas beberapa hari lalu. Menurut saya, kepolisian harus mampu menjabarkan dan menerjemahkan dengan cerdas setiap perintah Presiden Jokowi terutama dalam mengawal pembangunan infrastruktur," kata Karding kepada wartawan, Sabtu (12/2/2022).

Ia menyarankan polisi harus bersikap humanis saat mengawal pembangunan proyek strategis nasional. 

Sikap tersebut juga berlaku untuk Desa Wadas, yang wilayahnya akan dijadikan pertambangan andesit untuk Bendungan Bener.

Baca juga: Keputusan Pemerintah Pindahkan Ibu Kota ke Kaltim Dinilai Tepat

"Karena yang saya tahu, Presiden Jokowi sangat gencar mendorong pembangunan infrastruktur, namun beliau bukan sosok yang suka dengan pendekatan kekerasan dan represif," tegas Karding.

Pendekatan Humanis

Politikus PKB itu mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi pernah mengkritik kepolisian yang terlalu over reaktif dalam merespons kritik masyarakat. Salah satunya kasus mural maupun demonstrasi saat ia melakukan kunjungan kerja ke masyarakat.

"Aparat kepolisian perlu menyadari pentingnya pendekatan humanis dan profesional di lapangan. Ini penting untuk dalam upaya memperbaiki citra dan kepercayaan masyarakat. Sehingga, apapun alasan dan dinamika lapangan, polisi perlu menahan diri dan melakukan pendekatan yang humanis sesuai protap yang ada," beber Karding.

Lebih lanjut Karding mengungkapkan Bendungan Bener adalah proyek strategis yang memberi manfaat terhadap masyarakat di bidang irigasi pertanian maupun pembangkit listrik tenaga air.

Bendungan Benar, kata dia, bisa menjadi sumber pemenuhan air baku untuk masyarakat dengan mengalirkan air sekitar 1.500 liter/detik. Selain itu bendungan bisa mengurangi potensi banjir untuk Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kulonprogo.

"Data yang saya dapat, mulai dari suplai air untuk lahan sawah beririgasi untuk 13.589 Ha daerah irigasi eksisting dan 1.110 Ha daerah irigasi baru," tandas Karding.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X