Kesaksian Prajurit TNI Tampan Pratu Iqbal saat Diserang Separatis, Lompat ke Sungai

- Kamis, 2 September 2021 | 22:49 WIB
Pratu Iqbal, prajurit TNI yang selamat saat diserang OTK di Posramil Kisor. (Ist)
Pratu Iqbal, prajurit TNI yang selamat saat diserang OTK di Posramil Kisor. (Ist)

Prajurit Satu (Pratu) Iqbal, salah seorang prajurit TNI AD yang selamat saat diserang oleh kelompok separatis di Pos Koramil Persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis pagi (2/9/2021) memberikan kesaksian saat peristiwa itu terjadi.

Iqbal mengaku dirinya menyelamatkan diri dengan melompat ke sungai dan meninggalkan pos yang diserang. Dirinya mengaku saat itu tidak memegang senjata sama sekali.

"Saya buka pintu belakang pos. Pas lihat aman, saya langsung lompat ke sungai yang ada di belakang pos," ujar Iqbal menceritakan kesaksiannya kepada para atasannya, seperti disimak Indozone melalui video yang diunggah akun Instagram @infokomando.official, Kamis malam.

Iqbal mengaku, saat sudah berada di dalam sungai, ia ditembaki, namun ia beruntung tidak terkena tembakan karena menghanyutkan diri terbawa arus sungai.

Dia mengaku tidak dapat berbuat apa-apa saat itu lantaran dirinya tidak memegang senjata. Sementara para kelompok penyerang, kata dia, semuanya memegang senjata.

"Mereka pakai pucuk. Dan ada senjata rakitan," kata dia.

Iqbal dibawa ke Kodim 1809/Maybrat dan kemudian mendapat perawatan di RSUD Maybrat.

Saat ditanya apakah dirinya sempat merekam dan memfoto, Iqbal terdiam.

"Aaah," kata seorang prajurit yang merekam Iqbal.

Pangdam Kasuari Murka

Penyerangan yang menewaskan empat prajurit TNI AD di Posramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada Kamis pagi (2/9/2021) itu membuat Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa murka.

Mayjen Cantiasa sampai menggebrak meja saat memerintahkan jajarannya untuk menangkap pelaku penyerangan.

"Kalau mereka berani angkat meja, kita hancurkan meja itu," kata Cantiasa, membakar semangat para anggotanya, beberapa jam usai penyerangan.

Mayjen Cantiasa mengerahkan dua pleton anggota TNI AD untuk menangkap para pelaku penyerangan, baik hidup atau mati. Dalam hal ini, TNI AD bekerjasama dengan Polda Papua.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X