Usai Klarifikasi di Satpol PP, Manajemen McD Yogyakarta Tandatangani Permintaan Maaf

- Jumat, 11 Juni 2021 | 21:42 WIB
 Ilustrasi: Seorang pengemudi ojek daring mengantre untuk mengambil pesanan di gerai McD Raden Saleh, Jakarta, Rabu (9/6/2021).  (photo/ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ilustrasi)
Ilustrasi: Seorang pengemudi ojek daring mengantre untuk mengambil pesanan di gerai McD Raden Saleh, Jakarta, Rabu (9/6/2021). (photo/ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ilustrasi)

Usai melakukan klarifikasi di Satpol PP Yogyakarta, Jumat (11/6), tiga pengelola gerai restoran makanan cepat saji Mc Donald's menandatangani surat permintaan maaf bermaterai.

Pengelola McD Yogyakarta minta maaf karena lalai sehingga menyebabkan kerumunan pada Rabu (9/6).

“Ketiganya menyatakan permintaan maaf karena sudah menyebabkan kerumunan dan melanggar aturan protokol kesehatan. Pernyataan disampaikan di atas surat bermaterai Rp10.000,” kata Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja Yogyakarta, Hery Prasetyo, di Yogyakarta, Jumat (11/6) dikutip dari ANTARA.

Selain menyatakan permintaan maaf atas, ketiga pengelola restoran cepat saji itu juga sudah menutup layanan pengiriman secara dalam jaringan selama tiga hari terhitung sejak 9-11 Juni.

Baca juga: Bejat! Oknum Pembina Ponpes Solok Sumbar Sodomi 3 Santri, Diiming-iming Boleh Main Game

Berdasarkan hasil klarifikasi, diketahui pengelola restoran tidak menyangka jika penjualan BTS Meal akan menimbulkan kerumunan dan antrean panjang.

Pengelola sudah langsung menutup aplikasi pemesaran daring dan hanya menyelesaikan pesanan yang sudah masuk. Aplikasi pesanan hanya dibuka 30 menit dan sampai hari ini masih ditutup.

“Dari hasil pemantauan pun, sudah tidak ada lagi kerumunan maupun antrean di restoran cepat saji tersebut usai aplikasi pesanan daring ditutup,” katanya.

Pada Sabtu (12/6), dia mengatakan, akan menyiapkan personel memantau penjualan daring menu khusus yang dikeluarkan restoran cepat saji waralaba itu.

“Besok sudah boleh dibuka kembali. Tetapi tetap dalam pengawasan kami supaya kejadian kemarin yang menimbulkan kerumunan dan antrean panjang tidak lagi terulang,” katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X