Soal Vaksin Berbayar, PKS: Pemerintah Inkonsisten dalam Regulasi

- Senin, 12 Juli 2021 | 09:37 WIB
Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada seorang karyawan bank (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.)
Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada seorang karyawan bank (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.)

Pemerintah harus memastikan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat dilakukan secara gratis. Hal ini sebagaimana janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertengahan Desember 2020.

Demikian dikatakan Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati. Ia berharap Presiden Jokowi agar tetap konsisten pada kebijakan vaksin gratis untuk seluruh masyarakat, bukan kemudian memunculkan aturan vaksin berbayar.

"Kebijakan vaksin gratis ini untuk mempercepat target vaksinasi nasional. Termasuk sebelumnya program vaksinasi gotong royong yang ditanggung perusahaan dan gratis untuk karyawan. Kami beri catatan pemerintah sering sekali berubah regulasi, sehingga sekarang muncul vaksin berbayar," tegas Mufida dalam keterangannya kepada Indozone, Senin (12/7/2021).

Baca Juga: Kimia Farma Bantah Cari Untung dari Program Vaksinasi Covid-19 Berbayar

Diketahui Menteri Kesehatan menerbitkan Permenkes No. 19 Tahun 2021 sebagai perubahan kedua Permenkes No. 10/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi. Dalam Permenkes 19 Tahun 2021 diatur vaksinasi gotong royong bisa diberikan kepada individu dan biaya dibebankan kepada yang bersangkutan atau vaksin berbayar.

Mufida berujar, sejatinya saat ini tantangan pemerintah adalah mempercepat vaksinasi cukup banyak. Apalagi target satu juta vaksin per hari belum bisa terealisasi secara konsisten.

Kemudian, kata dia, belum lagi pekerjaan rumah untuk meyakinkan masyarakat agar bersedia divaksin. Sehingga lebih baik fokus pada perbaikan progam vaksinasi nasional dibanding memunculkan opsi vaksin berbayar.

"Tantangan vaksinasi gratis kita banyak sehingga adanya vaksinasi berbayar bisa memengaruhi program vaksinasi nasional. Fokus pada target vaksinasi nasional yang masih banyak perlu perbaikan," tegasnya.  

Politikus PKS ini menekankan, fokus vaksinasi nasional dilakukan lebih gencar dengan inovasi. Salah satunya dengan mendatangi langsung masyarakat, dan memperbanyak tenaga vaksinator serta menambah kuota vaksin di daerah-daerah.

"Adanya layanan mobile vaksin di DKI misalnya bisa ditiru di daerah lain. Sekarang kita yang harus mendatangi masyarakat. Kita berkejaran dengan waktu dengan munculnya beberapa varian dan Fayankes kewalahan, vaksinasi harus digenjot," papar dia.

Selain itu, Mufida berkata partisipasi publik masyarakat bisa ditingkatkan untuk percepatan vaksin program nasional ini. Misalnya dengan kerja sama pesantren, komunitas, paguyuban, dan kumpulan kumpulan masyarakat lainnya.

Padahal menurut dia sejatinya masih banyak yang  harus dilaksanakan untuk kesuksesan progam vaksin gratis untuk rakyat. Sehingga diingatkannya pemerintah hendaknya tidak memikirkan bisnis di tengah pandemi Covid-19.

"Kami minta agar  pemerintah hendaknya tidak berbisnis dengan rakyat di tengah Pandemi yang semakin berat ini,” tandasnya.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X