Diduga Hina Pejabat di Sosmed, Remaja Autis Ini Dipenjara

- Selasa, 21 September 2021 | 12:36 WIB
Kak Sovann Chhay (16) dipenjara karena ungghannya di telegram. (PRUM CHANTHA)
Kak Sovann Chhay (16) dipenjara karena ungghannya di telegram. (PRUM CHANTHA)

Pada bulan Juli lalu, seorang remaja laki-laki autis di Kamboja ditangkap setelah dia menulis pesan di Telegram yang diduga menghina pejabat partai yang berkuasa.

Kak Sovann Chhay (16) yang memiliki autisme hampir tidak bisa bicara sampai dia berusia sembilan tahun. Bersekolah di ibukota Kamboja, Sovann Chhay sering kali diejek anak-anak lain.

Meski tidak banyak bicara, Sovann Chhay sangat tertarik dengan politik dan sejarah Kamboja.

Ayahnya, Kak Komphear, yang saat ini dipenjara, adalah anggota senior Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), oposisi politik yang dilarang di negara itu.

Sovann Chhay yang tertarik dengan politik menghiasi kamar tidurnya dengan bendera CNRP, termasuk foto Jayavarman VII, raja paling berkuasa di Kerajaan Khmer.

Baca juga: Mengidap Autisme, Pria Ini Punya Kemampuan Hafal Buku Cuma Dalam Hitungan Menit

Namun, sudah hampir tiga bulan kamarnya adalah sel penjara sempit berbagi dengan 20 orang lainnya.

Sovann Chhay ditangkap setelah terlibat pertengkaran di grup pesan di aplikasi Telegram. Isi percakapan tidak sepenuhnya jelas, tapi ibunya Chantha mengatakan putranya marah  ketika seorang anggota partai pro-penguasa dari kelompok itu menyebut suaminya pengkhianat.

Pria itu adalah seorang warga Kamboja yang tinggal di Kanada, kemudian meneruskan pesan tersebut ke pihak berwenang.

Ibu anak tersebut mengungkapkan, satu jam setelah percakapan itu, sekitar 20 petugas polisi mengepung rumah Sovann Chhay, beberapa membawa AK-47.

"Enam petugas memasuki rumah tanpa surat perintah, memborgol Sovann Chhay dan menyeretnya ke dalam mobil yang sudah menunggu," kata ibu Chhay, dilansir BBC.

Remaja berusia 16 tahun itu dituduh menghina para pemimpin pemerintah. Dia didakwa dengan hasutan dan menghina pejabat publik dan menghadapi hukuman dua tahun penjara.

Ini bukan pertama kalinya Sovann Chhay menjadi sasaran. Pada bulan Oktober dia juga ditangkap setelah naik ke bekas markas CNRP yang ditinggalkan untuk mengumpulkan bendera di kamarnya. Dua hari kemudian dia dibebaskan.

Mendengar kasus yang menimpa remaja 16 tahun itu, pakar PBB menyerukan pembebasannya.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X