Kemal Arsjad menjadi sorotan netizen beberapa waktu terakhir karena menuliskan kata-kata kasar untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pria yang menduduki jabatan sebagai Komisaris Independen BUMN di PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) ini mengatakan ingin meludahi muka Anies Baswedan. Pernyataan itu terkait cara Anies dalam menangani Covid-19 di Jakarta.
24 sks gak gue kasih kendor untuk seorang komisaris gak beradab dan gak bermoral bernama @kemalarsjad sampai om @erickthohir dan pakde @jokowi "bengeb-bengeb" mukanya kena tampar kelakuan anak buahnya sendiri, iya gak sih :p #dapse
— To'pe Rendusara (@TRendusara) June 27, 2021
From Januari To June pic.twitter.com/x84yq7FpVs
"Halah…. Kalau ketemu gw ludahin mukanya," tulis Kemal dalam cuitannya yang sudah dihapus.
Cuitan itu kemudian discreenshot oleh netizen dan disebarkan hingga viral. Ada juga yang berhasil mengabadikan cuitan-cuitan lama Kemal yang menghina Gubernur DKI Jakarta.
Komplit..
— KALAMPAIAN (@mawisevendry) June 27, 2021
Anies bangsat
Nyet Anies
Jembut Anies
Biji Anies
Kayak @erickthohir kudu mikir ratusan kali untuk mempertahankan orang ini jadi komisaris. pic.twitter.com/yQXKUFcMI4
Belakangan, Kemal akhirnya meminta maaf. Dia mengaku saat itu emosinya terpancing karena pandemi Covid-19 membuat banyak kerabatnya terjangkit virus tersebut.
Terima kasih teman2 yg baik yg sudah mengingatkan dan memberi sebuah pembelajaran untuk saya. Untuk itu, mohon diterima permohonan maaf saya.
— kemal.arsjad (@kemalarsjad) June 27, 2021
Semoga badai Covid cepat berlalu dan kita semua sehat2 saja. pic.twitter.com/eRq3D7aRRX
"Teman-teman yang baik, gelombang kedua covid membuat banyak yang terjangkit, termasuk banyak kerabat saya. Hingga saat ini mereka belum mendapatkan perawatan memadai dikarenakan BOR (Bed Occupancy Ratio) atau tingkat ketersediaan di RS sudah sangat minim di Jakarta," ujarnya, dikutip Senin (28/6/2021).
"Beberapa sudah mencoba RS Swasta, namun statusnya masih waiting list. Bahkan di salah satu RS Swasta di area Lebak Bulus, Jakarta Selatan sudah mencapai waiting list nomer ke 80.
"Saya sangat sedih dan saya yakin teman-teman pasti sangat prihatin dengan kondisi ini. Saat saya tengah sangat sedih dan prihatin, saya membaca pemberitaan yang menyebut DKI masih bisa menampung pasien COVID. Terus terang saya sangat kaget membaca berita tersebut karena saya sudah mengecek ke beberapa rumah sakit dan saya juga sudah meminta bantuan beberapa teman untuk bantu mengecek.
"Semua hasilnya nihil. Tidak ada tempat tidur tersisa untuk pasien covid. Akibatnya emosi saya terpancing, mengingat banyak kerabat dekat yang belum bisa mendapatkan penanganan dengan status CT yang kurang baik.
"Saya sadar seharusnya saya dapat menahan diri. Dan untuk itu saya minta maaf sebesar-besarnya jika ada teman yang merasa tersinggung dengan cuitan tersebut
"Sebagai seorang anak dan sebagai orang tua saya sungguh dapat merasakan betapa gundah dan khawatirnya keluarga saat ada salah satu anggota keluarga terkena covid. Saya yakin teman-teman yan biak juga merasakan hal itu.