Seorang petarung seni bela diri campuran populer (MMA) yang bergabung dengan protes anti-kudeta di Myanmar telah terluka oleh bom rakitan dan kemudian ditangkap pihak militer. Ia diduga sebagai penyebab ledakan, di antara banyak ledakan lain di tiga kota lainnya di Myanmar.
Melansir Al Jazeera, pejuang seni bela diri campuran yang dikenal dengan nama Phoe Thaw, ditangkap di rumah sakit pada Kamis (6/5/2021) saat menerima perawatan untuk luka kaki yang dideritanya saat diduga menguji bom rakitan pada Rabu malam di gym miliknya di Yangon.
Pasukan keamanan mengklaim telah menemukan bahan pembuat bom, senjata, dan amunisi saat menggeledah gym miliknya. Phoe termasuk di antara empat orang yang ditahan dan dituduh berkolusi melakukan tindakan kekerasan, katanya.
Phoe Thaw terkenal di Myanmar dan tertangkap kamera selama protes memegang tanda yang menantang pemimpin kudeta, Min Aung Hlaing, ke pertarungan kandang.
Baca juga: India Mengirim 9 Kapal Perang untuk Mengangkut Oksigen Secara Global
Gambar di Myawaddy TV pada hari Kamis menunjukkan dia di atas tandu, kakinya penuh luka dan luka bakar.
Seorang mantan kolega, yang berbicara kepada kantor berita Reuters tanpa menyebut nama, mengatakan bom rakitan itu ditinggalkan di tempat parkir mobil gym oleh seorang polisi yang menyamar sebagai warga sipil.
Protes anti-kudeta diadakan pada hari Jumat di seluruh negeri, termasuk kota Magway di sebelah barat ibu kota, Naypyidaw. Pemogokan dini hari juga dilakukan di distrik Natmouk di Magway, dengan pengunjuk rasa membawa obor dan spanduk merah partai Liga Nasional Demokrasi Aung San Suu Kyi.
