Jaga Diri! RS di Jawa dan Jakarta Sudah 90% Penuh, Pasien Penyakit Lain Tak Tertangani

- Senin, 28 Juni 2021 | 13:53 WIB
Pasien menunggu di lorong IGD karena RS penuh (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Pasien menunggu di lorong IGD karena RS penuh (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr Isman Firdaus, Sp.JP(K) mengungkapkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Pulau Jawa dan DKI Jakarta, sudah di atas 90%, gara-gara kasus Covid-19 melonjak.

"Kita sudah kewalahan. Biasanya Bed Occupancy Rate (BOR) mencapai 50-60 persen. Di Jawa dan Jakarta sudah di atas 90 persen dan dokter juga tumbang karena banyak yang terinfeksi COVID-19," katanya dilansir Antara, Senin (28/6/2021).

Pasien Covid-19 yang terus berdatangan ke rumah sakit membuat pasien penyakit berat lainnya tidak tertangani maksimal, salah satunya pasien penyakit jantung.

"Saat ini pasien jantung di Indonesia belum terselesaikan dengan baik karena dominasi pasien COVID-19," kata Isman Firdaus.

Kenyataan ini diakui oleh anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dr Dewi Astrid Lestari, Sp.PD.

"Yang terjadi saat ini rumah sakit umum besar diubah fungsinya 100 persen hanya layani kasus COVID-19," katanya.

Akibatnya, pasien gagal ginjal, diabetes, hipertensi, gangguan jantung, paru, autoimun, kanker, dll, kurang ditangani secara maksimal, padahal mereka juga sangat rentan.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, Sp.P (K) mengatakan perlu upaya bersama untuk mengatasi pandemi, bukan hanya mengandalkan nakes. Masyarakat juga harus berupaya menurunkan angka kasus.

"Data di berbagai negara belum ada satu pun penanganan pandemi bertumpu pada fasilitas pelayanan kesehatan. Harus ada keseimbangan penanganan melalui upaya menurunkan angka kasus di populasi," katanya.

Guru Besar Paru FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama menambahkan perlunya keseriusan pemerintah mengendalikan penyebaran Covid-19. Misalnya dengan menambah nakes dan menjaga ketersediaan oksigen.

"Diharapkan situasi tempat tidur rumah sakit yang saat ini penuh, antrean pasien di IGD membludak pasiennya bahkan pasien yang tidak dapat tertolong sampai meninggal dunia, tidak lagi terulang di kemudian hari," ucap Tjandra Yoga Aditama.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X