Mau Ada PPKM Darurat, Pengusaha Mengaku Merasa Resah, Pasrah dan Gelisah

- Rabu, 30 Juni 2021 | 18:09 WIB
Tim Satgas Kota Bandarlampung sedang melakukan kegiatan sosialisasi PPKM dan juga penegakkan prokes ke sejumlah pedagang yang masih membuka usahanya melebihi jam operasional yang telah ditentukan. Selasa malam, (29/6/2021). (photo/ANTARA/Dian Hadiyatna/il
Tim Satgas Kota Bandarlampung sedang melakukan kegiatan sosialisasi PPKM dan juga penegakkan prokes ke sejumlah pedagang yang masih membuka usahanya melebihi jam operasional yang telah ditentukan. Selasa malam, (29/6/2021). (photo/ANTARA/Dian Hadiyatna/il

Terkait adanya rencana soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengakui hal tersebut membuat pengusaha resah, pasrah dan gelisah.

Menurut dia, kebijakan itu sangat berat bagi pelaku usaha. Pasalnya, pembatasan jam operasional dan jumlah pengunjung akan jauh menurunkan omzet, profit dan akhirnya membuat arus kas (cash flow) semakin terjepit.

"Pengusaha saat ini pada posisi 3 AH yaitu ResAH, PasrAh,GelisAH. Namun kita harus mendukung kebijakan ini sekalipun teramat berat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pengendalian penularan Covid-19," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/6) dikutip dari ANTARA.

Sarman yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta mengatakan PPKM Darurat dengan pembatasan yang super ketat dikhawatirkan akan membuat ekonomi Jakarta stagnan.

Kebijakan itu akan berpotensi semakin memperpanjang masa resesi ekonomi karena pertumbuhan ekonomi Jakarta kuartal I-2021 yang masih terkontraksi -1,65 persen akan berpotensi tetap di zona negatif pada kuartal II-2021.

"Dan ini akan berdampak terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2021 yang dipatok 7 persen, karena PDB DKI Jakarta memberikan kontribusi 17,17 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Jika ekonomi Jakarta masih minus di kuartal II-2021 maka agak sulit rasanya kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi nasional di angka 7 persen," katanya.

Baca juga: Jadi OTG, Tyas Mirasih Umumkan Positif COVID-19, Hanya Rasakan Gejala Hilang Penciuman

Kendati demikian, ia menyebutkan, dunia usaha sangat berharap agar efektivitas kebijakan PPKM Darurat benar-benar nyata. PPKM Darurat diharapkan benar-benar mampu menekan laju penularan Covid-19 ke level yang paling rendah.

"Ketegasan pemerintah dipertaruhkan selama pemberlakuan PPKM darurat, no kompromi, tindak tegas para pelanggar PPKM darurat ini. Dunia usaha butuh jaminan dan kepastian untuk kita cepat keluar dari krisis ini, bangkit kembali membangun ekonomi segera keluar dari zona resesi," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X